Viral Lokal

Adnan Batam Klarifikasi Soal Peusijuek ‘Tongkat Pengobatan’ di Masjid Raya: Bukan Dipuja, Hanya Adat

Ia menegaskan, dalam Islam tidak ada dalil yang secara khusus melarang atau membolehkan peusijuek terhadap sebuah benda, termasuk tongkat kayu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/TIKTOK
Pemilik ‘tongkat pengobatan’, Adnan Batam, memberikan klarifikasi terkait aksinya melakukan peusijuek atau tepung tawar terhadap tongkat miliknya di dalam Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. 

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @adenanbatam pada Jumat (7/11/2025), menjelang waktu Shalat Jumat. 

Dalam tayangan itu, tampak tiga pria berpakaian putih duduk bersila di lantai masjid. 

Di depan mereka terdapat berbagai perlengkapan peusijuek seperti daun-daunan, air, beras, dan beulukat kuning (pulut). 

Salah satu dari mereka terlihat memegang tongkat kayu berwarna hitam yang disebut-sebut sebagai “tongkat pengobatan”.

Prosesi itu berlangsung dengan suasana yang tampak khusyuk. 

Seorang di antara mereka diduga menyebut nama para Anbiya, ulama, dan syekh sambil memegang tongkat tersebut. 

Ritual kemudian diiringi dengan lantunan shalawat, diakhiri dengan penyuapan pulut kepada dua pria lainnya, serta pembacaan doa penutup.

Unggahan tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform media sosial. 

Hingga berita ini ditulis pada Sabtu (8/11/2025) pagi, video itu telah ditonton lebih dari 262 ribu kali, dikomentari lebih dari 1.353 pengguna, dan dibagikan lebih dari 3.360 kali.

Beragam reaksi bermunculan di kolom komentar. 

Banyak warganet mempertanyakan maksud dari ritual peusijuek terhadap tongkat tersebut. 

Namun tidak sedikit pula yang mengecam dan menyebutnya sebagai tindakan melenceng dari syariat Islam, bahkan berpotensi syirik.

Menanggapi beredarnya video tersebut, Remaja Masjid Raya Baiturrahman (RMRB) Banda Aceh akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi melalui akun Instagram @rmrb.aceh. 

Dalam keterangan tertulisnya, mereka menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak diketahui dan tidak mendapatkan izin dari pihak pengelola Masjid Raya Baiturrahman.

“Kami selaku Remaja Masjid Raya Baiturrahman mewakili Pengelola Masjid Raya Baiturrahman menyatakan tidak mengetahui dan tidak menyetujui kegiatan tersebut,” tulis pernyataan resmi RMRB.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved