Berita Banda Aceh
Kombel Guru Tuna Grahita SLB Kota Banda Aceh Dikukuhkan
selama tiga hari ini guru-guru SLB mengikuti pelatihan terpadu yang meliputi, Penyusunan Program Pendidikan Individual (PPI) berbasis asesmen
selama tiga hari ini guru-guru SLB mengikuti pelatihan terpadu yang meliputi, Penyusunan Program Pendidikan Individual (PPI) berbasis asesmen
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Banda Aceh yang menangani siswa Tuna Grahita resmi membentuk Komunitas Belajar (Kombel) Tuna Grahita yang sikukuhkan periode 2025–2030.
Komunitas ini mendorong inovasi pembelajaran inklusif berbasis Rekam Realistic Mathematics Education (RME).
Komunitas ini diketuai oleh Munadhian Alhaj SPd, dan dikukuhkan oleh Ketua Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI) Provinsi Aceh, Hj Jamilah MPd Ketua IGPKhI Provinsi Aceh berlangsung di Aula Perpustakaan Kampus Universitas Abulyatama, Selasa (11/11/2025).
Ketua Kombel Tuna Grahita, Munadhian Alhaj mengatakan, pengukuhan Kombel ini merupakan output utama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Abulyatama yang diketuai oleh Murni MPd PhD didukung pendanaan Hibah DRTPM Ristekdikti tahun anggaran 2025.
Katanya, selama tiga hari ini guru-guru SLB mengikuti pelatihan terpadu yang meliputi, Penyusunan Program Pendidikan Individual (PPI) berbasis asesmen intelegensi, pembelajaran numerasi kontekstual adaptif berbasis Realistic Mathematics Education (RME), disempurnakan dengan penerapan metode ABA VB.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Psikolog dan akademisi Maria Ulfa SPsi MPd PhD, dan dilakukan dengan praktik pembelajaran langsung di kelas dengan pendampingan fasilitator dan mahasiswa.
"Sebagai hasil konkret, PKM ini menghasilkan tiga produk IPTEKS yang siap diterapkan di seluruh SLB mitra," sebut Munadhian
Disebutkannya tiga produk itu yakni, panduan PPI adaptif untuk memudahkan guru merancang pembelajaran berbasis kebutuhan individual siswa.
Kemudian, media konkret numerasi berbasis bahan lokal, ramah Anak Berkebutuhak Khusus (ABK) yang mudah direplikasi.
Selanjutnya, modul numerasi adaptif berbasis RME, lengkap dengan LKPD visual sebagai panduan pendampingan belajar siswa tuna grahita.
Munadhian menyampaikan, bahwa wadah ini akan menjadi ruang belajar profesional berkelanjutan bagi guru.
“Guru tidak boleh berjalan sendiri. Dengan komunitas belajar ini, kita saling menguatkan agar layanan untuk anak lebih manusiawi dan bermakna,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IGPKhI Provinsi Aceh, Hj Jamilah menekankan, pentingnya sinergi antar guru dan sekolah.
"Pengukuhan Kombel ini menandai komitmen bersama memperkuat pendidikan inklusif yang berpihak pada kebutuhan nyata siswa, bukan sekadar mengikuti kurikulum,” tegas Jamilah.
Sedangkan Ketua Tim PKM, Murni PhD menuturkan, bahwa keberlanjutan praktik menjadi fokus utama program.
"Model yang kami kembangkan tidak berhenti pada pelatihan. Guru didampingi hingga mampu merancang, mencoba, dan merefleksikan praktik pembelajaran. Di situlah perubahan bermula,” ungkap Murni.
Ditambahkannya, dengan terbentuknya Kombel Tuna Grahita Kota Banda Aceh ini menegaskan langkah maju dalam memperkuat sekolah ramah anak, pembelajaran yang adaptif, serta layanan pendidikan inklusif berbasis bukti dan kolaborasi berkelanjutan.(*)
| Kajati Aceh Lantik Wakajati, Asisten, dan para Kajari |
|
|---|
| Saqti dan Cut Riska, Agam Inong Banda Aceh |
|
|---|
| PT Pupuk Indonesia Putus Kontrak Kios di Kuta Malaka |
|
|---|
| Abang Samalanga Jamu Tito Karnavian Jelang Terima Anugerah Adat Aceh |
|
|---|
| Tuntut Pembayaran Jasa Medis 2025, Seratusan Tenaga Medis Demo ke Kantor Gubernur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/SLB-1211.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.