Berita Bireuen

Abrasi Meluas ke Enam Desa di Jangka Bireuen, Puluhan Hektare Tambak Rusak Dihantam Ombak

Enam desa terdampak abrasi di Jangka meliputi Gampong Jangka Alue U, Pante Ranup, Pante Paku, Pante Sukon, Pulo Pineung Meunasah Dua, dan Punjot.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
ABRASI – Abrasi kawasan pantai di enam desa di Jangka meluas setelah dihantam ombak laut beberapa hari lalu, bangunan TPI, kebun warga dan lainnya amblas. Kondisi pantai di kawasan Pante Paku Jangka, Rabu (12/11/2025). SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 

Ringkasan Berita:
  • Abrasi meluas di enam desa kawasan Jangka, Bireuen, merusak tambak, PPI, dan kebun warga.
  • Sekitar 50 hektare tambak rusak akibat ombak besar, sementara mulut kuala tertutup pasir.
  • Warga mendesak pemerintah segera membangun tanggul pemecah ombak dan menormalisasi saluran air.
 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Abrasi pesisir pantai di enam desa kawasan Jangka, Kabupaten Bireuen, kembali meluas setelah dihantam ombak besar empat hari lalu. 

Akibatnya, bangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), sejumlah kios wisata, kebun warga, dan tambak udang rusak parah.

Enam desa terdampak abrasi di Jangka meliputi Gampong Jangka Alue U, Pante Ranup, Pante Paku, Pante Sukon, Pulo Pineung Meunasah Dua, dan Punjot. 

Amatan Serambinews.com, Rabu (12/11/2025), menunjukkan sejumlah kios dan bangunan TPI sudah rusak, bahkan beberapa kios terancam amblas.

Pohon kelapa dan pepohonan lain sepanjang tiga kilometer dari barat ke timur tumbang akibat terkikis abrasi.

Munizar, seorang warga, mengatakan ombak besar menghantam pantai empat hari lalu, menyebabkan abrasi semakin meluas dan menutup mulut sungai dengan pasir.

Baca juga: VIDEO - Abrasi Meluas Ancam Pesisir Enam Desa di Jangka Bireuen

Akibatnya, sirkulasi air ke tambak terganggu, sehingga ketika hujan deras air tak bisa mengalir ke laut dan mengakibatkan sawah warga terendam.

Keuchik Gampong Pante Paku, Muharzimi, mengungkapkan bahwa bencana abrasi terjadi hampir setiap tahun.

Kali ini, kerusakan meluas hingga ke tambak-tambak warga yang kini terancam rusak berat.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan penanganan abrasi dan normalisasi mulut kuala kepada Gubernur Aceh, namun hingga kini belum mendapat tanggapan,” ujarnya.

Selain Pante Paku, kerusakan tambak juga menimpa Gampong Alue Buya Pasi, Jangka Alue Ue, dan desa lainnya hingga kawasan Kuala Ceurape.

Menurut Muharzimi, bibir pantai telah terkikis lebih dari 20 meter, dan sekitar 50 hektare tambak warga rusak dihantam ombak besar.

Baca juga: Abrasi Meluas di Jangka-Bireuen, Sirkulasi Air ke Tambak Terganggu, Sawah Terancam Banjir

Masyarakat berharap Pemkab Bireuen segera turun tangan untuk membangun tanggul pemecah ombak serta membuka kembali saluran air yang tertimbun pasir.

“Kami sangat membutuhkan penanganan segera agar tambak tidak semakin rusak dan aliran air kembali lancar,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved