Info Subulussalam
Keturunan Raja Longkib Kota Subulussalam Sambut Tim Ekspedisi Sungai Singkil-Soraya
Rombongan disambut penduduk keturunan Raja Longkib, bermarga Ujung yang mendiami permukiman di pinggir Sungai Lae Soraya tersebut.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Ringkasan Berita:
- Tim Ekspedisi Singkil–Soraya tiba di Kampong Longkib dan disambut dengan ritual adat seperti tepung tawar, tari dampeng, serta kuliner tradisional lompong sagu dan goderkh sagu.
- Pusaka Kerajaan Longkib diperlihatkan kepada rombongan, termasuk bambu satu ruas berusia sekitar 140 tahun, kayu kapur, dan pedang raja.
- Warga berharap Longkib menjadi desa wisata budaya, dengan kehadiran tim ekspedisi diharapkan dapat mengenalkan warisan budaya Longkib ke publik yang lebih luas.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Tim Ekspedisi Sungai Singkil - Soraya, tiba di Kampong Longkib, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, Jumat (14/11/2025).
Rombongan disambut penduduk keturunan Raja Longkib, bermarga Ujung yang mendiami permukiman di pinggir Sungai Lae Soraya tersebut.
Penyambutan dimulai ritual tepung tawar oleh tetua kampong untuk menyambut tamu yang datang.
Selanjutnya tim ekspedisi yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, disambut tari dampeng dan suguhan kesenian tradisional moccak.
Setelahnya dijamu lompong sagu serta goderkh sagu, kuliner warisan para raja.
Sambil menikmati kuliner tradisional, tim yang menelusuri sungai sejak, Kamis (13/11/2025) diperlihatkan benda-benda peninggalan kerajaan Longkib.
Baca juga: Menteri PU Akomodir Empat Usulan HRB di Kota Subulussalam, Ini Rinciannya
Antara lain bambu berusia kira-kira 140 tahun dengan panjang 2 meter. Uniknya bambu tersebut hanya satu ruas.
Benda berikutnya kayu kapur dengan panjang 2 meter seukuran tangan. Terakhir adalah pedang peninggalan raja.
Benda-benda pusaka tersebut dipegang oleh Tamat Ujung (63) generasi ke-4 keturunan Raja Longkib.
"Kayu kapur ini, bisa mencegah kebakaran. Pernah dapur kebakar, begitu mau ke arah kayu kapur padam," kata Tamat mengisahkan kesaktian kayu kapur peninggalan Raja Longkib.
Raja Longkib, konon memiliki nama Makuta bermarga Ujung. Tak mengherankan jika penduduk Kampong Longkib, mayoritas bermarga Ujung.
Longkib dengan kekayaan warisan budayanya berpotensi menjadi desa wisata budaya serta situs cagar budaya.
Baca juga: Melihat Cagar Budaya Penyair Sufi di Kota Subulussalam
Hal itu menjadi harapan dari warga di sana. "Kehadiran tim ekspedisi sungai Singkil-Soraya, budaya yang kami miliki makin dikenal luas," kata Kepala Mukim Longkib Asmirul Awa. (*)
| Menteri PU Akomodir Empat Usulan HRB di Kota Subulussalam, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Kisah Tanah Kejujuran di Jejak Syekh Hamzah Fansuri |
|
|---|
| Lapangan Sada Kata Jadi Tempat Warga Kota Subulussalam Berolahraga |
|
|---|
| Siswa SMAN Unggul Subulussalam Raih Medali di Ajang FIKSI Tingkat Nasional |
|
|---|
| Penelitian R&D Mahasiswi Doktor UINSU Medan Asal Aceh Dapat Dukungan Wali Kota Subulussalam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/peninggalan-raja-14112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.