Berita Nasional

Capai Kesepakatan Tarif Dagang dengan AS, PM Jepang Pilih Mengundurkan Diri

 “Saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Presiden LDP. Saya percaya negosiasi mengenai tarif dengan Amerika Serikat ...

Editor: Nurul Hayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Tribunnews
Krisis beras di Jepang bukan hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga mengguncang tatanan politik nasional dan mengancam posisi PM Jepang Shigeru Ishiba. Ia resmi mengundurkan diri usai mencapai tarif kesepakan dagang dengan Amerika Serikat (AS). 

 “Saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Presiden LDP. Saya percaya negosiasi mengenai tarif dengan Amerika Serikat sudah mencapai satu titik jeda penting. Nota Kesepahaman Jepang-AS telah ditandatangani, keputusan Presiden AS juga sudah keluar. Kini saat yang tepat untuk menyerahkan tongkat estafet,” ungkap Ishiba.

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, resmi mengundurkan diri pada Minggu, 7 September 2025, setelah kurang dari setahun menjabat.

Alasan pengunduran dirinya kini terungkap.

Adalah kekalahan besar dalam pemilu Majelis Tinggi pada Juli 2025 membuat koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) kehilangan mayoritas.

Tekanan internal dari faksi sayap kanan LDP yang menuntut pertanggungjawaban atas hasil pemilu.

Ishiba menyebut bahwa kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat telah selesai, dan ini menjadi momen tepat untuk menyerahkan tongkat estafet.

Dampak Politik

PM JEPANG - PM Jepang Shigeru Ishiba hari Minggu, 27 Oktober 2024. Koalisi berkuasa di Jepang, yang terdiri dari Partai Demokratik Liberal (LDP) dan Komeito, mengalami kemunduran signifikan pada Minggu, kehilangan mayoritas kursi parlemen untuk pertama kalinya sejak 2009.
PM JEPANG - PM Jepang Shigeru Ishiba hari Minggu, 27 Oktober 2024. Koalisi berkuasa di Jepang, yang terdiri dari Partai Demokratik Liberal (LDP) dan Komeito, mengalami kemunduran signifikan pada Minggu, kehilangan mayoritas kursi parlemen untuk pertama kalinya sejak 2009. (Kyodo News)

LDP akan menggelar pemilihan presiden partai darurat, yang kemungkinan besar akan menentukan PM baru.

Kandidat kuat pengganti Ishiba: Sanae Takaichi dan Shinjiro Koizumi, yang mewakili dua kutub kebijakan ekonomi.

Pengunduran diri ini memicu ketidakpastian politik dan ekonomi, termasuk tekanan terhadap yen dan obligasi pemerintah Jepang.

Masa Jabatan Singkat

Ishiba menjabat sebagai PM sejak 1 Oktober 2024, menggantikan Fumio Kishida yang mundur karena skandal pendanaan.

Ia dikenal sebagai politisi reformis, pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian.

Pernyataan Ishiba

“Saya ingin menyerahkan tongkat estafet kepada generasi berikutnya,” — Shigeru Ishiba, dalam konferensi pers 7 September 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved