Berita Nasional
Ribuan Anak Keracunan MBG, Petugas Dapur Langgar SOP: Masak Pukul 02.00 Jadi 21.00 karena Mengantuk
“SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00 Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk.
“SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00 Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk. Dia pikir ya sudahlah masak sekarang saja nanti sudah ngantuk gitu loh,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
SERAMBINEWS.COM - Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan nasional karena jumlah korbannya yang terus bertambah dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Berikut rangkuman lengkapnya:
Fakta Utama Kasus Keracunan MBG
Jumlah korban: Lebih dari 5.000 siswa dari PAUD hingga SMA/SMK mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG.
Wilayah terdampak: Kasus tersebar di 45 lokasi di seluruh Indonesia, dengan konsentrasi tertinggi di Pulau Jawa.
Status KLB: Beberapa daerah seperti Bandung Barat menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Penyebab Keracunan (Menurut Ahli dan BPOM)
Makanan basi akibat distribusi yang terlalu lama atau tidak sesuai standar suhu.
Kontaminasi mikroba dari bahan mentah atau dapur yang tidak higienis.
Kegagalan pengendalian sanitasi, termasuk dapur MBG yang belum memenuhi standar CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik).
Dampak Langsung di Lapangan
Penutupan SPPG: Beberapa dapur MBG seperti di Tuban, Jawa Timur, dihentikan operasionalnya sementara waktu.
Perawatan Massal: Banyak siswa dirawat di puskesmas dan rumah sakit, bahkan ada yang mengalami kerusakan tubuh.
Biaya Ditanggung: Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
Baca juga: Ribuan Siswa Keracunan MBG, Mendagri Minta Pemda ‘Pasang Badan’ Hadapi Insiden
Reaksi Publik dan Hukum
YLBHI dan sejumlah LBH sedang merancang gugatan hukum terhadap pemerintah dan penyelenggara MBG.
Dugaan Kelalaian dan Korupsi: Ada tudingan bahwa proyek MBG minim kontrol, asal-asalan, dan berpotensi bancakan anggaran.
DPR dan Pemerintah Daerah mulai melakukan evaluasi dan meminta investigasi hukum atas kasus ini.
Program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah justru memicu ribuan kasus keracunan.
Penyebab utamanya adalah kelalaian dalam pengolahan, distribusi, dan sanitasi dapur.
Pemerintah dan lembaga hukum mulai bergerak, tapi tekanan publik terus meningkat.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi akibat kelalaian dapur yang tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
Menurutnya, SOP telah mengatur jam produksi makanan harus dilakukan dini hari agar aman dikonsumsi siswa di sekolah.
“SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00 Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk. Dia pikir ya sudahlah masak sekarang saja nanti sudah ngantuk gitu loh,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Nanik menambahkan, pengawasan sebenarnya sudah dilengkapi perangkat teknologi. Bahkan, setiap dapur juga sudah dilengkapi oleh CCTV.
“Sebetulnya kan begini, seluruh dapur itu ada CCTV. Nah sebetulnya kan sekarang pakai sudah teknologi tinggi. Taruh lah si SPPG ini nggak datang, kan bisa dicek di CCTV itu. Nah ini mungkin juga nggak dilakukan,” ujarnya.
Nanik menyebut kelemahan pengawasan juga disebabkan petugas pemantauan atau SPPG yang tidak menjalankan tugas dengan disiplin.
Padahal, lanjutnya, SPPG seharusnya hadir memantau sejak persiapan bahan hingga distribusi makanan.
BGN, ujar Nanik akan memperketat kembali jam kerja SPPG agar tidak terjadi kelalaian serupa.
"Jangan sampai ada orang yang nggak suka dengan kebijakan pemerintah ini, kebijakan Pak Prabowo. Kemudian menitipkan makanan yang lain digantikan," pungkasnya.
MBG pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program ini untuk memenuhi janji kampanye Prabowo Subianto saat mencalonkan presiden RI di Pilpres 2024 lalu.
Sebagai informasi, kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terjadi di sejumlah daerah.
Terbaru kasus dugaan keracunan MBG terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sejak program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu atau 9 bulan berjalan ini, pemerintah melaporkan jumlah penerima manfaat terdampak insiden keamanan pangan.
Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari merinci kasus dan korban keracunan program MBG.
Ada data dari tiga lembaga sebagai berikut Badan Gizi Nasional (BGN), 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September.
Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data per 16 September.
Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025.
Hasil kajian BPOM, puncak kejadian keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat.
Adapun penyebab utama keracunan tersebut diantaranya adalah higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada penerima manfaat.
Kepala BGN Dadan Hindayana menerangkan, hingga 22 September 2025 ini total terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB) ini adalah 4.711 orang.
Dengan rincian, wilayah satu yaitu provinsi – provinsi di pulau Sumatera ada 7 kasus keracunan dengan total korban sebanyak 1.261 orang.
Kemudian, wilayah dua yaitu provinsi – provinsi di pulau Jawa ada 27 kasus keracunan dengan 2.606 orang.
Wilayah tiga yaitu provinsi – provinsi di pulau Kalimantan, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Papua ada 11 kasus dengan 842 orang.
Pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) hingga medio September 2025 mencatat, tak kurang dari 5.360 anak mengalami keracunan akibat program ini.
JPPI menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan sementara program MBG, melakukan evaluasi total sistem tata kelola MBG yang dikendalikan BGN dan mengutamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Petugas Dapur MBG Langgar Prosedur: Karena Ngantuk Masak Jam 21.00, Harusnya Jam 02.00,
Rocky Gerung Sentil Purbaya Banyak Gaya, Menkeu Roastinng Balik: Belajar Ekonomi Lagi |
![]() |
---|
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Mendagri Minta Pemda ‘Pasang Badan’ Hadapi Insiden |
![]() |
---|
Modus Pembobol Rekening Dormant Bank BUMN, Pindahkan Dana Rp 204 Miliar hingga Ancam Keluarga |
![]() |
---|
Korupsi Kuota Haji Rugikan Negara hingga Rp 1 Triliun, KPK Periksa Mantan Bendahara Amphuri |
![]() |
---|
Pidatonya Gebrak Meja di Sidang PBB Dipuji Donald Trump, Prabowo: Beliau kan Humoris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.