Iran Gantung Pria Diduga Mata-mata Mossad, Kasus ke-10 Usai Perang 12 Hari Juni Lalu
Eksekusi ini disebut sebagai yang ke-10 sejak berakhirnya Perang 12 Hari antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat pada Juni 2025.
Perang 12 Hari antara Iran dan Israel berlangsung dari 13 hingga 24 Juni 2025.
Konflik ini menandai babak baru dalam sejarah Timur Tengah.
Untuk pertama kalinya, kedua negara terlibat bentrokan bersenjata langsung setelah puluhan tahun perang proksi.
Perang dipicu oleh serangan mendadak Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran.
Serangan itu juga mencakup pembunuhan sejumlah tokoh penting Iran.
Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan besar-besaran.
Iran melepaskan lebih dari 550 rudal balistik dan 1.000 drone bunuh diri ke wilayah Israel.
Target serangan mencakup pusat-pusat sipil dan militer.
Baca juga: 20 Poin Lengkap Rencana Trump untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza, Sebut Gaza Akan Bebas Teror
Aksi ini menimbulkan kerusakan luas dan memicu kekhawatiran global akan eskalasi regional.
Amerika Serikat kemudian turun tangan pada 22 Juni 2025.
Washington membombardir tiga situs nuklir Iran.
Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar.
Di bawah tekanan diplomatik Presiden AS Donald Trump, Qatar melakukan mediasi intensif.
Hasilnya, gencatan senjata dicapai pada Selasa (24/6/2025) pukul 11.00 waktu setempat.
Namun, empat jam kemudian Israel melanggar kesepakatan.
Bansos Sembako Tahap 3 Rp 600 Ribu Cair, Total 18 Juta Lebih Penerima, Begini Cara Ceknya |
![]() |
---|
20 Poin Lengkap Rencana Trump untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza, Sebut Gaza Akan Bebas Teror |
![]() |
---|
Mulai Panas, Berikut Prediksi Cuaca di Langsa Hari Ini, 30 September 2025 |
![]() |
---|
Belanja Tinggal Scan di Meuseuraya Festival, Masyarakat Aceh Makin Melek Pembayaran Digital QRIS |
![]() |
---|
Gempa 4,9 SR Guncang Jawa Barat, Terasa hingga di Lima Kabupaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.