Viral Medsos

Curhat Pedih Yai Mim ke KDM: Mahasiswa Kompak Tak Masuk Kelas, Saya Dicap Dosen Cabul dan Gendeng!

Menurutnya, tekanan dari luar membuat mahasiswa memilih menjauh. Bahkan, pesan singkat yang dikirim lewat WA pun tak lagi dibalas.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Kang Dedi Mulyadi Channel
Dalam pengakuannya kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), Yai Mim bercerita bahwa mahasiswa baru S1 jurusan Bahasa Arab yang ia ajar tiba-tiba tak lagi masuk kelas. 

Tuduhan "Dosen Cabul"

Dalam salah satu unggahan video, Nurul Sahara bahkan menyebut Yai Mim sebagai dosen cabul di hadapan mahasiswa yang saat itu berkunjung ke rumah Yai Mim.

“Ada apa kalian disuruh ke sini? Ini mahasiswa UIN semua, jangan pergi kalian. Kenapa? Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya,” ujar Nurul Sahara dalam video tersebut.

Mendengar tudingan itu, Yai Mim justru menanggapi dengan tenang. Ia balik bertanya kepada Nurul Sahara.

“Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?” balas Yai Mim.

Klaim Nurul Sahara

Dalam caption panjang yang ditulisnya, Nurul Sahara bersikeras memperjuangkan apa yang ia sebut sebagai bentuk keadilan.

Ia menuding Yai Mim melakukan sejumlah pelanggaran yang merugikan dirinya, antara lain:

  1. Pelecehan seksual
  2. Pencemaran nama baik pribadi
  3. Pengrusakan mobil rental
  4. Pemblokadean jalan
  5. Pemfitnahan terhadap usaha rental
  6. Menghadirkan massa ke garasi mobilnya

“Selama beberapa waktu saya sempat tidak menggubris perbuatan beliau, dikarenakan saya masih memandang beliau sebagai Kyai dan Dosen di UIN Malang. Namun tindakan provokatif beliau baik berupa lisan, tulisan, dan tindakan selalu bersubstansi pemfitnahan, penuduhan dan merendahkan saya. Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk speak up,” tulis Nurul Sahara.

Bantahan Yai Mim "Dosen Cabul"

Tak terima dituduh sebagai dosen cabul, Yai Mim akhirnya angkat bicara. Salah satunya ketika ia hadir dalam podcast Denny Sumargo.

Ia menceritakan peristiwa yang menurutnya menjadi akar dari fitnah tersebut.

Saat itu, istrinya sedang menjalankan ibadah haji bersama mertua pada 2025, sehingga ia tinggal sendirian di rumah.

“Anaknya Nurul Sahara, namanya Sepim, masih kecil, suka main ke rumah saya. Karena dia sering main, ibunya ikut masuk sambil membawa makanan,” kata Yai Mim.

Yai Mim menuturkan, Sahara bahkan menawarkan nasi kepadanya. Namun ia menolak karena sudah makan dari masakan istrinya, Rosidah.

“Dia bilang, ‘tapi ini lebih enak Kyai, saya jamin masakannya enak, saya sendiri yang masak.’ Lalu dia masuk, taruh nasi ke dalam, terus ngunci pintu,” tutur Yai Mim.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved