KOK Bisa Gibran Kuliah di Australia Tapi Ijazah dari Kampus Inggris, Ini Penjelasan MDIS

Menyikapi derasnya perdebatan di media sosial, pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) akhirnya buka suara.

Editor: Amirullah
Dok Video Capture
BERI APRESIASI - Foto ini diambil saat Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka, Apresiasi Pentas Seni Santri Pesantren Modern Misbahul Ulum, Selasa (26/8/2025). Gibran Kuliah di Australia, Kok Ijazah Dapat dari Kampus Inggris, Begini Penjelasan MDIS 

SERAMBINEWS.COM - Polemik terkait pendidikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali mencuat ke ruang publik.

Setelah ramai diperdebatkan di media sosial, kini isu tersebut merembet hingga ke ranah hukum.

Seorang warga sipil melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mempertanyakan riwayat pendidikan Gibran mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi.

Persoalan ini berawal dari dugaan bahwa jalur pendidikan Gibran di luar negeri tidak sepenuhnya sesuai dengan standar umum yang berlaku.

Kritik semakin menguat lantaran terdapat sejumlah kejanggalan dalam proses pendidikan yang ditempuh putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Baca juga: Detik-detik Hunian Pekerja IKN Terbakar, Sarman Berhasil Selamatkan Diri, Tak Sempat Ambil Barang

Gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Warga bernama Subhan Palal resmi mendaftarkan gugatan terkait dugaan kejanggalan ijazah SMA Gibran.

Menurutnya, publik berhak mendapat kejelasan tentang latar belakang pendidikan orang nomor dua di Indonesia tersebut.

Dalam gugatannya, Subhan menyebut ada perbedaan informasi mengenai di mana Gibran menamatkan sekolah menengah atas.

Nama Orchid Park Secondary School di Singapura dan UTS Insearch di Australia sempat disebut, namun status lembaga pendidikan itu memunculkan pertanyaan.

“UTS Insearch itu bukan sekolah menengah, melainkan lembaga persiapan kuliah, semacam foundation atau bimbingan belajar,” ujar Subhan.

Kecurigaan pun meluas ke jenjang selanjutnya: bagaimana mungkin Gibran bisa melanjutkan kuliah ke jenjang sarjana jika ijazah SMA-nya diragukan?

Klarifikasi dari Pihak Sekolah

Sorotan publik makin tajam setelah pakar neuroscience behavior, dr. Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, ikut angkat bicara. Melalui akun media sosialnya, ia bahkan menanyakan keaslian ijazah SMP Gibran dari SMP Negeri 1 Surakarta.

“Kalau SMP saja tidak jelas, artinya Indonesia punya Wapres lulusan SD,” tulisnya bernada sindiran.

Namun tudingan itu segera ditepis pihak sekolah. Wuryanti, Kepala SMP Negeri 1 Surakarta, memastikan bahwa Gibran memang siswa resmi dan lulus dari sekolah tersebut.

“Mas Gibran benar-benar siswa SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus tahun 2002. Ada ijazahnya, jelas,” kata Wuryanti menegaskan.

Baca juga: Daftar 5 Korban Meninggal yang Dievakuasi dari Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

Jalur Pendidikan Versi KPU

Berdasarkan dokumen resmi KPU saat pendaftaran Pilpres 2024, riwayat pendidikan Gibran adalah sebagai berikut:

  • SDN Mangkubumen Kidul 16, Solo.
  • SMP Negeri 1 Surakarta, lulus 2002.
  • Orchid Park Secondary School, Singapura.
  • UTS Insearch, Sydney – lembaga persiapan kuliah.
  • MDIS Singapura (2007–2010), jurusan Marketing.
  • Gelar Sarjana (Honours) diberikan University of Bradford, Inggris.

Di sinilah muncul kejanggalan. Publik mempertanyakan bagaimana Gibran yang belajar di Singapura bisa mengantongi ijazah dari Inggris.

MDIS Buka Suara

Menyikapi derasnya perdebatan di media sosial, pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) akhirnya buka suara.

“Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di MDIS dari tahun 2007 hingga 2010. Ia menyelesaikan Diploma Lanjutan, kemudian meraih gelar Sarjana Sains (Honours) di bidang Marketing dari University of Bradford, Inggris, yang saat itu menjadi mitra kami,” tulis MDIS dalam pernyataan resmi, Rabu (1/10/2025).

Penjelasan ini menegaskan bahwa MDIS bukanlah universitas pemberi gelar, melainkan penyelenggara program kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri. Dalam kasus Gibran, universitas mitranya adalah University of Bradford.

Kenapa Ijazah Inggris, Kuliah di Singapura?

MDIS menjelaskan, skema pendidikan seperti ini lazim berlaku.

Mahasiswa menjalani kuliah di kampus mitra luar negeri yang membuka program di Singapura, namun ijazah tetap diterbitkan universitas asal.

“Semua diploma dan gelar yang diberikan oleh mitra universitas luar negeri mematuhi standar akademik ketat,” tegas MDIS.

Artinya, meski tidak pernah menginjakkan kaki di Inggris, Gibran tetap sah mendapatkan ijazah dari University of Bradford karena kurikulum dan pengajaran di MDIS menggunakan standar yang sama.

Kritik Dosen IPB

Meski sudah ada klarifikasi, sejumlah akademisi masih meragukan kualitas jalur pendidikan seperti ini. Salah satunya, dosen IPB University, Meilanie Buitenzorgy.

Menurutnya, banyak kampus di luar negeri beroperasi dengan model franchise, menjual gelar tanpa benar-benar memperhatikan kualitas akademik.

“Ada kampus abal-abal yang siap menerima siapa saja, asalkan bayar mahal. Tidak semua lulusan luar negeri itu berarti berkualitas,” kata Meilanie melalui unggahan di media sosial.

Sindiran tajam Meilanie dianggap mengarah pada Gibran, meski ia tidak menyebut nama secara langsung.

Riwayat Karier Gibran

Terlepas dari kontroversi pendidikan, perjalanan karier Gibran terbilang pesat. Usai lulus dari MDIS pada 2010, ia membangun usaha katering Chili Pari di Solo.

Bisnisnya berkembang hingga membuka usaha lain seperti kedai kopi Markobar. Namanya makin dikenal sebagai pengusaha muda, sebelum akhirnya terjun ke politik.

Pada 2020, ia diusung PDIP menjadi calon Wali Kota Solo. Bersama wakilnya, Teguh Prakosa, ia memenangkan pilkada dan resmi dilantik pada 2021.

Namun, jabatannya hanya bertahan tiga tahun karena ia maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Pasangan ini menang, dan Gibran kini tercatat sebagai Wakil Presiden RI ke-14.

Hingga kini, perdebatan mengenai pendidikan Gibran Rakabuming Raka belum juga mereda.

MDIS sudah mengeluarkan klarifikasi resmi, bahkan SMPN 1 Surakarta juga memastikan bahwa Gibran lulus dari sekolah tersebut.

Namun di mata sebagian publik, pertanyaan masih tersisa: mengapa jalur pendidikan Gibran tampak penuh lompatan yang tidak lazim?

Yang jelas, kontroversi ini memperlihatkan satu hal: masyarakat kini semakin kritis menyoroti rekam jejak pejabat publik. Gelar akademik bukan lagi sekadar formalitas, melainkan simbol kredibilitas di mata rakyat.

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Gibran Kuliah di Australia, Kok Ijazah Dapat dari Kampus Inggris, Begini Penjelasan MDIS

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved