Putra Aceh Kunjungi Korea Utara Setelah 12 Tahun Tak ‘Silaturahmi’, Capai Sejumlah Kesepakatan

Sugiono yang merupakan putra Aceh kelahiran Takengon ini berhasil mencapai kesepakan tentang pembaruan kerja sama bilateral kedua negara.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KCNA
Putra Aceh yang kini dipercayakan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui dalam kunjungan ke Pyongyang, Korea Utara pada 10-11 Oktober 2025. 

“Menurut saya bagus ya, untuk penguatan politik luar negeri bebas aktif dan mungkin juga tindak lanjut dari pertemuan Presiden dengan Kim Jong Un di China beberapa waktu lalu,” ujarnya saat dimintai pandangan Kompas.com, Minggu (12/10/2025).

Ini merupakan kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Indonesia ke Korea Utara dalam 12 tahun terakhir.

Secara diplomatik, langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk tetap membuka jalur komunikasi dengan semua pihak, termasuk negara-negara yang masih terisolasi secara politik.

Menurut Hikmahanto, Indonesia ingin memperkuat hubungan dengan berbagai negara, tanpa terkecuali.

“Indonesia ingin memperkuat hubungan dengan semua negara. Kalau suatu ketika dibutuhkan, di mana Indonesia harus menjadi perantara perdamaian (peace broker), maka Indonesia sudah berinvestasi dalam hubungan dengan Korea Utara,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Indonesia Mainkan Peran Besar

Menurut Hikmahanto, kunjungan ini juga bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Indonesia berupaya memainkan peran yang lebih besar di kawasan Asia Timur.

Dalam konteks kepemimpinan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, profil Indonesia disebut sedang dinaikkan sebagai negara besar dengan pengaruh yang lebih luas.

“Bisa dikatakan demikian, karena di bawah Presiden Prabowo, Indonesia sedang dinaikkan profilnya sebagai sebuah negara besar,” kata Hikmahanto.

Ia menambahkan, langkah diplomatik ini sejalan dengan semangat Indonesia untuk tidak berpihak, tetapi tetap aktif dalam menjaga perdamaian.

Selama satu dekade terakhir, hubungan bilateral Indonesia dan Korea Utara tergolong stabil, meski tidak banyak mengalami lonjakan kerja sama signifikan. 

“Hubungan kedua negara sejauh ini baik, meski datar-datar saja,” tandasnya

Namun, kunjungan terbaru ini dapat membuka ruang baru, terutama di bidang sosial budaya dan olahraga, yang dianggap paling realistis untuk dikembangkan.

“Kerja sama di sektor olahraga dan sosial budaya bisa menjadi titik awal yang konkret,” ujarnya.

Ditanya terkait apakah kerja sama ini hanya bersifat simbolik atau dapat membawa manfaat nyata bagi Indonesia, menurut Hikmahanto, langkah ini justru memiliki potensi strategis jangka panjang.

“Kerja sama ini bisa menjadi nyata saat ada krisis internasional, di mana Indonesia bisa menjadi penjembatan dunia,” katanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved