Alhamdulillah! Pemerintah Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai Tahun Depan, Segini Besarannya
Insentif bagi guru honorer akan diberikan dengan skema transfer langsung ke rekening guru penerima.
Ringkasan Berita:
- Insentif guru honorer naik menjadi Rp400 ribu per bulan mulai tahun 2026
- Insentif bagi guru honorer akan diberikan dengan skema transfer langsung ke rekening guru penerima.
- Kenaikan Insentif guru merupakan terobosan baru pada era pemerintahan Prabowo Subianto.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kabar gembira bagi guru honorer terkait kenaikan insentif.
Pemerintah akan menaikkan insentif guru honorer mulai tahun 2026.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan insentif guru honorer naik menjadi Rp400 ribu per bulan mulai tahun 2026, sebagai kado menyambut Hari Guru Nasional pada November mendatang.
Hal itu disampaikan Abdul Mu'ti usai membuka Peluncuran Bulan Guru Nasional 2025 di Jakarta pada Jumat (31/10/2025).
“Sebagai bagian dari peringatan Hari Guru Nasional, kami umumkan tahun depan kami naikkan insentif guru honorer menjadi Rp400 ribu per bulan.
Secara angka memang ini tidak seberapa, tapi kami punya komitmen untuk seiring waktu mudah-mudahan kami bisa terus meningkatkan kesejahteraan para guru,” ucapnya.
Insentif bagi guru honorer akan diberikan dengan skema transfer langsung ke rekening guru penerima.
Menurutnya itu merupakan terobosan baru pada era pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca juga: Kabar Gembira, Mendikdasmen Usul Tunjangan Guru Honorer Ditambah Jadi Rp 500.000 per Bulan
Secara khusus untuk tahun ini pihaknya telah menyalurkan insentif kepada lebih dari 300 ribu guru, dengan masing-masing guru menerima sebesar Rp300 ribu setiap bulan dan diberikan satu kali untuk 7 bulan.
Dia menyebut bantuan insentif yang telah disalurkan sebesar Rp736,31 miliar kepada 347.383 guru pada tahun ini atau dengan tingkat capaian sebesar 95,5 persen.
“Tahun ini untuk 7 bulan diberikan satu kali pada bulan Juli yang lalu, sehingga masing-masing guru honorer menerima Rp 2,1 juta untuk tahun 2025,” kata dia dikutip dari Antara.
Dengan kata lain, dia menjelaskan, ada kenaikan sebesar Rp100 ribu pada jumlah insentif guru honorer yang diterima setiap bulan pada tahun depan.
Pihaknya berharap dapat memacu motivasi para guru untuk meningkatkan kompetensi dalam kegiatan belajar mengajar maupun aspek pengembangan diri lainnya.
“Tentu saja kami memberikan semangat bagi para guru untuk terus meningkatkan kompetensi, terus meningkatkan kemampuan dan semangat pengabdian dalam memberikan layanan pendidikan,” ujar dia.
Baca juga: Guru Dayah OD Indrapuri Aceh Besar Ciptakan Kamus Indonesia-Arab-Inggris yang Dicetak Puluhan Kali
BKN Bakal Kaji Tuntutan Guru Honorer Madrasah yang Minta Jadi PPPK
Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mengkaji terlebih dahulu tuntutan guru honorer madrasah yang meminta agar statusnya diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Kami pelajari dulu ya," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (31/10/2025).
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani sebelumnya telah menyatakan bahwa pemerintah perlu hadir dalam merespons tuntutan guru madrasah itu, mengingat keadilan masih menjadi persoalan di kalangan tenaga pendidik.
"Pemerintah perlu hadir memastikan semua guru mendapatkan perlakuan yang setara, tanpa membedakan apakah mereka berada di bawah Kemendikdasmen atau Kemenag," ujar Lalu dalam keterangannya.
Kendati guru madrasah merupakan ranah dari Kementerian Agama (Kemenag) yang bermitra dengan Komisi VIII DPR, ia mengatakan bahwa persoalan kesejahteraan tenaga pengajar merupakan isu strategis nasional.
Demo guru madrasah di Monas
Diketahui, sejumlah guru dari berbagai organisasi madrasah menggelar demo di sekitar Monumen Nasional (Monas) dan Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025) lalu.
Perwakilan asosiasi guru madrasah pun dipanggil untuk beraudiensi dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI Juri Ardiantoro di Kantor Kemensetneg, Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Besar Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PB PGMNI), Heri Purnama, pun menantang pemerintah untuk mengangkat ribuan guru madrasah yang tengah berdemonstrasi menjadi PPPK.
Ia meminta ada komitmen pemerintah untuk memenuhi tuntutan para guru madrasah yang berharap diangkat menjadi guru PPPK.
"Maka dari itu, kami punya satu komitmen, hari ini harus ada political will dari Pak Presiden untuk masa depan guru-guru madrasah, diangkatkah mereka, beranikah pemerintah mengangkat mereka menjadi P3K atau ASN dan ditempatkan di madrasah awal?" tanya Heri usai audiensi.
Heri menerangkan bahwa banyak guru madrasah yang sudah puluhan tahun mengabdi namun tetap berstatus sebagai honorer.
Oleh karenanya, ia mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sementara itu, Wamensesneg berjanji akan menyampaikan semua keluhan guru madrasah kepada Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, Juri berjanji bahwa aspirasi yang ada juga akan dibahas lebih jauh dengan kementerian dan lembaga terkait.
Baca juga: Bayi Bocor Jantung Asal Aceh Utara Dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta
Baca juga: Kodam IM Bangun Museum Sejarah, Abadikan Jejak Perjuangan TNI di Aceh
Baca juga: 6 Fakta Kesehatan Jahe yang Jarang Diketahu, Dapat Menurunkan Kolesterol Tinggi
Sumber: Kompas.tv
| Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK, Tangis Ibu Koyo Pecah Kenang Melda |
|
|---|
| Nasib ASN Pemkab Sidoarjo Terlibat Pesta Gay, Diminta Mundur usai Gajinya Dihentikan |
|
|---|
| Terungkap Pekerjaan JS Dulu Sebelum Jadi PPPK, Kini Tega Ceraikan Melda Safitri |
|
|---|
| JS Ungkap Dua Alasan Utama Mantap Ceraikan Melda Safitri Jelang Pelantikan PPPK, Bongkar Tabiatnya |
|
|---|
| 178 Dosen dan Tendik Dilantik Jadi PPPK, Rektor Unimal: Jangan Menceraikan Istri atau Suami |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.