Breaking News

Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kyai Asal Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional, Ulama Karismatik

Ia merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Syaikhona Muhammad Kholil menjadi satu dari 10 sosok yang menerima gelar pahlawan nasional dari Presiden Prabowo Subianto. 

Di sana, Syaikhona Muhammad Kholil memperdalam fiqih, tafsir, hadis, tasawuf, dan berbagai disiplin keilmuan Islam klasik.

Di Tanah Suci, Syekh Kholil berguru kepada Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syekh Mustafa bin Muhammad Al-Afifi Al-Makki, dan Syekh Abdul Hamid bin Mahmud Asy-Syarwani.

Baca juga: Profil Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore Pahlawan Nasional Baru, Gubernur Pertama Papua

Sepulangnya ke Tanah Air, ia mendirikan dan mengembangkan Pesantren Kademangan, Bangkalan.

Pesantren ini kemudian menjadi salah satu pusat keilmuan penting di Jawa dan melahirkan banyak ulama besar, termasuk KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Syaikhona Muhammad Kholil juga memiliki peran besar di balik berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Dia adalah guru spiritual dan inspirator bagi para pendiri NU, terutama pendiri Tebuireng Jombang, KH Hasyim Asy'ari, dan pendiri Tambakberas Jombang, KH Wahab Chasbullah.

Bahkan, Syaikhona Muhammad Kholil pernah mengirim santri untuk memberikan sebuah tongkat, disertai isyarat dan pesan khusus yang hanya ditujukan untuk Kiai Hasyim Asy'ari.

 Pesan-pesan simbolik melalui tasbih dan tongkat ini adalah isyarat restu dan perintah ijtima' (berkumpul) para ulama untuk mendirikan sebuah jam'iyyah (organisasi) yang kelak dikenal sebagai NU pada 1926.

Karena perannya sebagai guru ulama-ulama besar, ia dijuluki “Syaikhona,” sebuah gelar kehormatan tertinggi dalam tradisi keulamaan Madura.

Usianya Syaikhona Muhammad Kholil sendiri mencapai sekitar 105 tahun.

 Ia wafat pada 1925 dan dimakamkan di Bangkalan.

Syaikhona Muhammad Kholil meninggalkan keilmuannya melalui beberapa kitab. Dia menulis beberapa kitab di antaranya As-silah fi Bayan an-Nikah (tentang fiqih pernikahan) dan Al-Matnu sSyarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif (tentang dasar-dasar hukum Islam).

Perlawanan Masa Penjajahan

Syaikhona Muhammad Kholil merupakan salah satu ulama yang ikut berjuang mempertahankan wilayah Indonesia melawan para penjajah.

Dia juga pernah ditahan oleh penjajah Belanda.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved