Berita Luar Negeri

Dokter Dalang Bom Mobil di India yang Tewaskan 11 Orang, Terafiliasi Kelompok Teroris 'Kerah Putih'

Dokter tersebut diduga dalang dan terafiliasi dalam kelompok teroris kerah putih yang melakukan serangan bom mobil di wilayah ibu kota Delhi semalam.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
MEDSOS
Serangan bom mobil di wilayah ibu kota Delhi pada Senin (10/11/2025) yang menewaskan 11 orang dan melukai puluhan lainnya, di luar stasiun metro Red Fort di ibu kota New Delhi, India. 

Rumah Umar di Pulwama digeledah. Polisi juga menangkap dua saudara laki-laki Umar dan menyita 12 ponsel terkait kasus tersebut.

Wakil Komisaris Polisi Delhi Utara Raja Banthia mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun saat ini.

Pengeboman mobil tersebut sedang diselidiki sebagai serangan teroris. Pelakunya juga dapat menghadapi tuntutan pembunuhan.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Delhi, Satish Golcha, mengatakan kepada media bahwa ledakan terjadi ketika "sebuah mobil yang bergerak lambat berhenti di lampu merah."

Ia mencatat bahwa ada penumpang di dalamnya. Ledakan itu juga membakar beberapa kendaraan di dekatnya. 

Para saksi melaporkan melihat "bola api besar" dan ledakan keras.

Layanan darurat telah menutup area tersebut sementara korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat.

Setidaknya 20 mobil pemadam kebakaran dilaporkan berada di lokasi kejadian. 

Pihak berwenang belum memastikan penyebab ledakan.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan api berhasil dipadamkan pada pukul 19.30 waktu setempat.

Meskipun sifat ledakan atau siapa yang mungkin terlibat tidak jelas, media India mencatat bahwa ledakan itu terjadi pada hari yang sama ketika polisi menemukan hampir 2.900 kg bahan peledak di kota Faridabad, sekitar 50 km dari ibu kota India.

Penangkapan tersebut dilakukan terkait dengan operasi antiteror skala besar yang dilakukan oleh kepolisian Jammu, Kashmir, dan Haryana. 

Dua pria, termasuk seorang asisten profesor universitas dan seorang dokter, dilaporkan telah ditangkap terkait kasus tersebut.

Seorang mantan perwira polisi Jammu dan Kashmir mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa para tersangka kemungkinan besar terkait dengan “negara tersembunyi” dan bahan peledak yang disita dimaksudkan untuk digunakan dalam serangan teror.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengatakan bahwa mereka yang terkena dampak telah diberikan bantuan pemerintah.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved