Ledakan di SMAN 72

Korban Ledakan SMAN 72 Ada yang Diamputasi Jarinya hingga Gendang Telinga Pecah, Pelaku Sudah Sadar

Bahkan, ada yang mengalami cacat permanen akibat ledakan tersebut setelah harus menjalani amputasi di jarinya.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
KONDISI KORBAN LEDAKAN -- Suasana haru menyelimuti Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11) sore. Tangis dan kepanikan tampak di antara kerumunan keluarga dan rekan siswa SMAN 72 Jakarta yang datang silih berganti mencari kabar sanak saudara mereka. 

“Pasien yang dipindahkan ke Rumah Sakit Polri mendapat penanganan terpadu, bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga untuk memudahkan penyidik melakukan pendalaman,” jelasnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin.

Ia menambahkan, kondisi terduga pelaku kini telah sadar dan memungkinkan penyidik untuk mulai meminta keterangan terkait kejadian tersebut.

“Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatannya semakin baik, penyidik akan lebih mudah meminta keterangan untuk mengungkap motif dan kronologi peristiwa,” kata Budi.

Di sisi lain, Budi juga menuturkan hingga kini korban yang masih dirawat berjumlah 32 orang yang terbagi di dua rumah sakit yakni RSIJ Cempaka Putih dan RS Yarsi.

Kronologi ledakan dan korban

Ledakan terjadi di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.

Saat itu, siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah yang berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut keterangan saksi, suara ledakan pertama terdengar saat khotbah tengah berlangsung. Tak lama kemudian, ledakan kedua terdengar dari arah berbeda di sekitar lokasi sekolah.

Berdasarkan data Posko Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih hingga Senin (8/11/2025) pukul 09.50 WIB, terdapat 96 korban yang dirawat di tiga rumah sakit di Jakarta Pusat.

Rinciannya:

- RSI Cempaka Putih merawat 43 pasien (14 di antaranya rawat inap dan 29 sudah dipulangkan).

- RS Yarsi menangani 15 pasien (14 rawat inap dan satu sudah pulang)

-RS Pertamina Jaya merawat tujuh pasien, dengan satu pasien masih dirawat.

Secara keseluruhan, 67 korban telah diperbolehkan pulang, sementara 29 orang masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut.

 

Baca juga: Sosok 2 Perempuan Terseret Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Perannya Jadi Perantara Suap

Baca juga: VIDEO - Media AS Bocorkan Rahasia Mematikan Situs Nuklir Baru Iran!

 

Sebagian artikel telah tayang di Warta Kota 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved