KPK Temukan Indikasi Jual Belu Tanah Negara untuk Proyek Whoosh: Nursron: Wah, Aku Belum Tahu Tuh
KPK terus mendalami temuan dugaan kecurangan dalam proyek Whoosh yang mulai digarap pada 2016 dan resmi beroperasi pada Oktober 2023.
SERAMBINEWS.COM - KPK Bongkar Indikasi Jual Beli Lahan Negara di Proyek Whoosh
Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan indikasi jual beli lahan milik negara dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.
Padahal, lahan tersebut seharusnya tidak boleh dijual untuk proyek negara.
Dugaan ini memunculkan tanda tanya besar, karena di balik proyek bernilai Rp118 triliun itu, diduga ada oknum yang menangguk keuntungan pribadi.
KPK juga mendalami adanya mark-up harga tanah hingga jauh di atas nilai wajar dalam proses pembebasan lahan.
Kini, KPK terus mendalami temuan dugaan kecurangan dalam proyek Whoosh yang mulai digarap pada 2016 dan resmi beroperasi pada Oktober 2023.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengaku tidak tahu soal indikasi lahan negara dijual oleh oknum dalam pengadaan lahan untuk proyek Whoosh.
"Wah, aku belum tahu tuh. Ya biarin aja nanti KPK-nya untuk menjelaskan, biar diteliti oleh KPK dulu," kata Nusron saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Meski begitu, ia memastikan Kementerian ATR/BPN siap memberikan seluruh data yang dibutuhkan jika diminta lembaga antirasuah tersebut.
Ia sendiri meyakini pengadaan tanah pasti sudah melalui prosedur yang ketat.
"Kami prinsipnya sebagai ATR/BPN, kalau dimintain data ya kami sampaikan. Kami katakan itu saja. Tapi pengadaan tanah, ya kan, itu pasti sudah melalui prosedur yang ketat," ujar Nusron.
"Biasanya kalau soal harga, harga itu pakai appraisal. Kalau enggak terjadi kesepakatan appraisal, ngotot konsinyasi. Begitu biasanya," jelasnya.
Baca juga: Viral Gus Elham Cium Anak Perempuan saat Pengajian, Dikecam Warganet hingga Kemenag Buka Suara
Temuan KPK
Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan indikasi adanya penggelembungan harga tanah untuk proyek Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dugaan mark-up tersebut terjadi saat pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat pertama di Indonesia yang nilai investasinya mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp118 triliun.
Bahkan ada lahan yang statusnya milik negara diperjualbelikan untuk proyek Whoosh.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa fokus penyelidikan bukan pada operasional proyek, melainkan pada dugaan tindak pidana korupsi dalam proses pembebasan lahannya.
| Hari Ini, Mendagri Terima Gelar Kehormatan dari Wali Nanggroe Aceh |
|
|---|
| Kapal Aceh Hebat 3 Kembali Beroperasi, Ini Jadwal & Rutenya |
|
|---|
| Agam M. Faiz Alkiramy dan Inong Syarifah Qadriah Raih Gelar Duta Wisata Pendidikan Indonesia 2025 |
|
|---|
| Rektor Unsam Langsa Lantik 16 Pejabat Lingkungan Kampus, Ini Pesannya |
|
|---|
| Transformasi Digital Pendidikan Tinggi Fokus Utama Dies Natalis Ke-19 UTU |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Kereta-cepat-Jakarta-Bandung-yang-diberi-nama-Whoosh-beroperasi-sejak-Oktober-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.