Viral Medsos

Viral Video Cium Anak, Gus Elham Akhirnya Buka Suara: “Saya Khilaf dan Mohon Maaf!”, Ini Profilnya

Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang terlihat dalam video tersebut hadir bersama orang tua masing-masing sebagai peserta rutin pengajian.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Instagram @ellhamyahya
SOSOK GUS ELHAM YAHYA - Inilah sosok Gus Elham Yahya, viral lantaran sering minta cium anak kecil saat dakwah, cucu pendiri ponpes, baru 24 tahun, dikritik ulama. (Instagram @ellhamyahya) 

Ia menegaskan teguran dan nasihat yang disampaikan untuk Elham Yahya bukan sebagai tanda benci dan dengki, melainkan sebagai bahasa cinta dan kepeduliannya.

Lora Ismael pun memuji semangat ngaji dan dakwah Elham Yahya yang luar biasa.

Ucapan terima kasih pun ditulis oleh putra dari almarhum KH. Amien Kholil Yasin tersebut.

Namun Lora mengaku resah dengan gimmick dan guyonan Elham Yahya yang disebut 'agak laen'.

"Tapi kami juga resah dan gelisah Gus, ketika njen(RED-Anda) semakin kesini seakan semakin menghalalkan segalanya atas nama dakwah

Tanpa batasan, tanpa aturan, seakan-akan semua gebrakan bisa dibenarkan asalkan dakwah bisa tersebar ke semua kalangan, dalihnya : dakwah "bertahap" yang entah sampai dimana tahapannya, dakwah "santai" yang entah sampai kapan akan dibiarkan "kesantuyan"-nya, Jama'ah njen tertawa dan terhibur

Semakin hari majelis njen semakin ramai, video njen jadi fyp berkali-kali, tapi dibalik itu justru hujatan njen semakin deras kepada kalangan Gus, NU dan pesantren, bukan tanpa sebab, tapi karena berbagai akrobat dakwah njen yang agak laen itu, haha-hihi dengan lawan jenis tanpa batas, narasi-narasi nyeleneh

(Seperti setiap sedotan rokok berpahala dll yang entah dari kitab mana sumbernya )

Gimmick-gimmick murahan, juga guyonan-guyonan receh kepada anak-anak kecil yang bisa membuka pintu pelecehan," tulis Lora Ismael.

Lora Ismael pun mengajak berbenah para pendakwah muda khususnya para putra Kiai pesantren.

Ia berharap tidak ada prasangka buruk dari orang-orang akibat tindakan ulama muda.

"Maka Gus, mari berubah dan berbenah, bukan hanya njen, tapi juga saya dan para putra Kiai pesantren lainnya, jangan sampai orang-orang berburuk sangka dan mencurigai para kiai pendahulu kita yang mulia-mulia itu, hanya karena mereka melihat berbagai gebrakan generasi penerus yang ternyata sangat jauh sekali dari ajaran para leluhurnya, lebih-lebih di zaman sekarang, dimana setiap orang bisa menilai siapapun dari layar gadget mereka, Gus Baha' pernah berpesan kepada saya ketika saya sowan bersama rombongan para Lora dari Madura :

"Orang itu kalo keturunan ulama atau wali, dia seharusnya tidak bangga, tapi justru sedih dan terbebani.. Sedih jika akhlak, perilaku, dan pencapaiannya tidak sama dengan mbah-mbahnya.."

"Sekian unek-unek yang akhirnya bisa tersampaikan setelah sekian lama hanya berbentuk keresahan dalam hati dan pikiran.

Penting untuk saya sampaikan dengan harapan bisa menjadi kritik dan nasihat yang barangkali bisa menyadarkan dan menggugah, bukan hanya sekedar menjadi rasan-rasan di belakang yang tak sampai dan tak berfaedah, tak ada niat menjatuhkan, merendahkan, apalagi pansos atau numpang ketenaran

Sekali lagi dan untuk kesekian kalinya, kita memang tidak harus berfikiran sama Gus, tapi mari kita sama-sama berfikir

-Ismael Amin Kholil, Bangkalan, 30 Oktober 2025-," pungkas Lora.

Postingan tersebut mendapat banyak dukungan dari warganet.

Tak sedikit yang merasakan hal sama tentang sikap Gus Elham Yahya.

(Serambinews.com/Firdha)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved