Ledakan di SMAN 72
Cara Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom ke Sekolah, Diledakkan dari Jarak Jauh Pakai Remot
Kombes Henik menuturkan, dari 7 bom rakitan yang dibawa pelaku, 4 bom di antaranya diledakkan oleh pelaku, sedangkan 3 sisanya belum meledak.
Ringkasan Berita:
- Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, mengatakan bom yang diledakkan pelaku merupakan bom rakitan.
- Pihak kepolisian menemukan total ada tujuh bom rakitan yang dibawa pelaku ke sekolahnya.
- Kombes Henik menuturkan, dari 7 bom rakitan yang dibawa pelaku, 4 bom di antaranya diledakkan oleh pelaku, sedangkan 3 sisanya belum meledak.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Siswa pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum atau ABH membawa bom ke sekolahnya, SMAN 72 Jakarta, pada Jumat (7/11/2025).
Bom tersebut kemudian diledakkan pelaku pada siang hari.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, mengatakan bom yang diledakkan pelaku merupakan bom rakitan.
Pihak kepolisian menemukan total ada tujuh bom rakitan yang dibawa pelaku ke sekolahnya.
Kombes Henik menuturkan, dari 7 bom rakitan yang dibawa pelaku, 4 bom di antaranya diledakkan oleh pelaku, sedangkan 3 sisanya belum meledak.
"Dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," kata Kombes Henik dalam keterangan resminya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/25).
Baca juga: Korban Ledakan SMAN 72 Ada yang Diamputasi Jarinya hingga Gendang Telinga Pecah, Pelaku Sudah Sadar
Ia mengungkapkan tempat yang menjadi lokasi peledakan itu terdiri atas masjid dan area taman baca sekolah atau bank sampah.
Kombes Henik pun membeberkan, tujuh bom rakitan yang dibawa pelaku ke sekolahnya memiliki bungkus yang berbeda-beda.
Rinciannya, di lokasi yang pertama yaitu di masjid, ada dua bom rakitan yang dibungkus pelaku dengan jerigen plastik.
Anak yang berkonflik dengan hukum ini kemudian meledakkan bom tersebut dari jarak jauh menggunakan remot kontrol.
"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remot," ucap Kombes Henik.
Kemudian, lanjut Henik, di lokasi kedua terdapat lima bom, di mana empat di antaranya berada di bank sampah yang dibungkus dengan kaleng minuman.
Sementara satu bom lainnya dibungkus dengan pipa besi.
Namun demikian, kata dia, untuk bom di lokasi bank sampah dan taman baca, cara kerjanya tidak pakai remot, melainkan menggunakan mekanisme sumbu api pemantik langsung.
"Jadi, kalau tidak dibakar bom itu tidak meledak. Namun, yang dua itu dibakar oleh terduga pelaku. Kemudian explosifnya sama, menggunakan potassium chloride," ucapnya.
Kombes Henik menambahkan tujuh bom rakitan yang dibikin pelaku memiliki inisiator elektrik, receiver dengan daya enam volt, bahan peledak yang mengandung potasium klorat.
Polisi sebelumnya telah menetapkan pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, sebagai anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH.
Informasi itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri saat menjelaskan terkait aksi pelaku yang tidak terhubung dengan jaringan teror.
"Dari hasil sidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu," kata Irjen Asep dalam jumpa pers, Selasa (11/11/2025).
Sebagai informasi, anak yang berkonflik dengan hukum ialah anak yang telah berumur 12 tahun, tapi masih belum mencapai usia 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
Baca juga: FN Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom, Dua Bom Diledakkan dengan Remote Control
Densus Ungkap 6 Orang Jadi Inspirasi Pelaku
Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri mengungkap siswa atau anak yang berkonflik dengan hukum, terinspirasi sedikitnya kepada enam orang hingga nekat melakukan aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025).
"Ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figur. Kita sebutkan ada kurang lebih enam tokoh yang tercatat," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Mayndra menyebut enam tokoh atau aksi tersebut yaitu Eric Harris & Dylan Klebold sebagai pelaku penembakan di Columbine High School, Colorado, Amerika Serikat pada 1999. Keduanya beraliran "Neo-Nazi".
Diketahui, Neo-Nazi merupakan gerakan ekstrem kanan yang menghidupkan kembali ideologi Nazi Jerman, menekankan supremasi ras Arya dan kebencian terhadap kelompok minoritas.
Kemudian, Dylan Ruff Charleston yang melakukan penembakan di Gereja Charleston di South Carolina terjadi pada 2015. Tokoh ini beraliran White Supremacy, yang meyakini bahwa ras kulit putih lebih unggul dari ras lain.
Selanjutnya, Alexandre Bissonete yang melakukan serangan di Gereja Quebec di Kanada pada 2017 dan juga beraliran White Supremacy.
Lalu, ada Vladislav Roslyakov yang melakukan serangan di Politeknik Kerch di Crime, Rusia pada 2018 beraliran Neo-Nazi.
Kemudian, Brenton Tarrant yang melakukan penembakan di Mesjid Christchurch, Selandia Baru pada 2019 dan beraliran Fasis, Rasis, Ethno Nasionalis.
Ethno-nasionalis adalah gerakan yang menekankan identitas dan loyalitas terhadap satu etnis tertentu sebagai dasar pembentukan negara atau kekuasaan politik.
Penganutnya sering menuntut kemerdekaan, otonomi, atau dominasi etnisnya atas kelompok lain.
Sedangkan Fasis adalah ideologi politik yang menekankan nasionalisme ekstrem, ketaatan mutlak pada pemimpin, serta penggunaan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan.
Paham ini menolak demokrasi dan kebebasan individu dan mengutamakan negara atau ras tertentu di atas segalanya.
Rasis merujuk pada sikap, keyakinan, atau sistem yang menganggap satu ras lebih unggul dari ras lain.
Rasisme bisa muncul dalam bentuk diskriminasi, ujaran kebencian, atau kebijakan yang menindas kelompok tertentu berdasarkan warna kulit atau asal-usul etnis.
Terakhir, Natalie Lynn Rupnow yang melakukan penembakan di Abundant Life Christian School di Wisconsin, Amerika Serikat pada 2024 dan beraliran Neo-Nazi.
Eka menjelaskan tokoh-tokoh tersebut yang menginspirasi ABH dan berdasarkan pendalaman, yang bersangkutan mengikuti sebuah komunitas media sosial yang mengagumi kekerasan.
"Dalam media sosial tersebut ketika beberapa pelaku melakukan tindakan kekerasan lalu mengunggah ke media tersebut maka komunitas tersebut mengapresiasi sebagai sesuatu yang heroik," ucap Mayndra.
Ia juga menambahkan pelaku hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan.
"Artinya tidak ada satu ideologi yang konsisten yang dia ikuti, di sini menunjukkan bahwa ABH hanya sekedar terinspirasi,” ujarnya.
“Dan ada pola yang berurutan yang mereka posting di komunitas media sosialnya dan ini juga menjadi awareness (kesadaran) ke depan bagi kita terkait adanya kekerasan di dunia maya.”
Baca juga: Curhat Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bocor, Singgung Ketidaksukaan Terhadap Sesuatu
Kronologi ledakan dan korban
Ledakan terjadi di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Saat itu, siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah yang berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut keterangan saksi, suara ledakan pertama terdengar saat khotbah tengah berlangsung. Tak lama kemudian, ledakan kedua terdengar dari arah berbeda di sekitar lokasi sekolah.
Berdasarkan data Posko Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih hingga Senin (8/11/2025) pukul 09.50 WIB, terdapat 96 korban yang dirawat di tiga rumah sakit di Jakarta Pusat.
Rinciannya:
- RSI Cempaka Putih merawat 43 pasien (14 di antaranya rawat inap dan 29 sudah dipulangkan).
- RS Yarsi menangani 15 pasien (14 rawat inap dan satu sudah pulang)
-RS Pertamina Jaya merawat tujuh pasien, dengan satu pasien masih dirawat.
Secara keseluruhan, 67 korban telah diperbolehkan pulang, sementara 29 orang masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut.
Baca juga: Dinas Pengairan Aceh Buka Pendaftaran Anggota Dewan Sumber Daya Air Unsur Non Pemerintah 2026–2030
Baca juga: Viral Video Cium Anak, Gus Elham Akhirnya Buka Suara: “Saya Khilaf dan Mohon Maaf!”, Ini Profilnya
Baca juga: Jejak Kejahatan Lipet Sobolim, Komandan Batalyon Semut Merah KKB Yahukimo yang Tewas Ditembak Aparat
Sumber: Kompas.tv
| Korban Ledakan SMAN 72 Ada yang Diamputasi Jarinya hingga Gendang Telinga Pecah, Pelaku Sudah Sadar |
|
|---|
| FN Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom, Dua Bom Diledakkan dengan Remote Control |
|
|---|
| Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat, Pelaku Sudah Sadar |
|
|---|
| Pernyataan Lengkap Kapolri soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pelaku Harus Dioperasi |
|
|---|
| Update Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: 33 Orang Masih Dirawat di RS, 21 Sudah Dipulangkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/LEDAKAN-DI-SMAN-72-JAKARTA-Kegelisahan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.