Breaking News

Judi Online

Kisah Akhir Pelarian She Zhijiang, Si Raja Judi Online dan Penipuan Terbesar di Asia Tenggara

Fakta baru dari Asia Tenggara menandai babak akhir kerajaan digital gelap yang selama ini beroperasi lintas negara. She Zhijiang, warga

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOTO: POLISI KERAJAAN THAILAND/FACEBOOK
She Zhijiang, 43, seorang warga negara Tiongkok yang juga memegang paspor Kamboja, ditangkap oleh polisi Thailand pada bulan Agustus 2022 berdasarkan surat perintah internasional dan pemberitahuan merah Interpol yang diminta oleh Beijing, yang menuduhnya menjalankan operasi perjudian daring ilegal. 
Ringkasan Berita:
  • Lahir di desa miskin di Provinsi Hunan, She dikenal sebagai programer otodidak yang bertransformasi menjadi taipan digital ilegal. 
  • Ia pernah dipenjara di China karena kasus lotre ilegal pada 2014, namun setelah bebas, justru memperluas jaringan bisnis haramnya ke luar negeri.
  • Salah satu proyek paling kontroversialnya adalah Kota Shwe Kokko di Myanmar, pusat operasi penipuan daring dan judi online terbesar di kawasan.

 

SERAMBINEWS.COM - Fakta baru dari Asia Tenggara menandai babak akhir kerajaan digital gelap yang selama ini beroperasi lintas negara. She Zhijiang, warga China berusia 43 tahun yang dikenal sebagai “Raja Judi Online Asia Tenggara”, akhirnya diekstradisi ke China setelah buron lebih dari satu dekade.

Langkah ini tak hanya soal penegakan hukum, tapi juga simbol pergeseran besar dalam diplomasi regional, ketika Thailand dan China bersatu menumpas sindikat kejahatan siber yang telah mencoreng wajah Asia Tenggara selama bertahun-tahun.

She ditangkap di Thailand pada 2022 atas permintaan Interpol, setelah namanya masuk daftar buronan internasional karena membangun jaringan judi online dan penipuan siber raksasa yang beroperasi dari Myanmar hingga Filipina dan Kamboja.

Pengadilan banding Thailand pekan ini resmi menguatkan keputusan untuk mengekstradisinya. Ia diberangkatkan ke China melalui Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Rabu (12/11/2025), hanya beberapa hari menjelang kunjungan kenegaraan bersejarah Raja Thailand ke Beijing yang dinilai sebagai simbol penguatan hubungan kedua negara di tengah isu keamanan siber lintas batas.

Baca juga: 2 Juta Lebih Situs dan Konten Judi Online Diblokir dalam 2 Pekan

Lahir di desa miskin di Provinsi Hunan, She dikenal sebagai programer otodidak yang bertransformasi menjadi taipan digital ilegal. Ia pernah dipenjara di China karena kasus lotre ilegal pada 2014, namun setelah bebas, justru memperluas jaringan bisnis haramnya ke luar negeri.

Salah satu proyek paling kontroversialnya adalah Kota Shwe Kokko di Myanmar, kawasan yang awalnya dipromosikan sebagai “resor mewah bagi wisatawan China” namun belakangan diketahui menjadi pusat operasi penipuan daring dan judi online terbesar di kawasan.

Menurut catatan Departemen Keuangan AS, She memiliki paspor ganda dan mengendalikan aliran uang bernilai miliaran dolar melalui perusahaan cangkang di berbagai negara Asia Tenggara.

Kasus She Zhijiang menjadi contoh paling mencolok dari perang baru di Asia Tenggara: perang melawan ekonomi digital bayangan, di mana kejahatan siber, judi online, dan perdagangan manusia saling bertautan.

Ekstradisinya ke China menandai bukan hanya kejatuhan satu orang, tapi juga runtuhnya simbol era kota-kota “scam” yang sempat menjamur di kawasan perbatasan dan menjadi sorotan dunia.(*)

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Rekam Jejak She Zhijiang Bos Scam-Judol Myanmar, Dirikan Kota Sarang Kriminal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved