Dituduh Maling, Anak Disabilitas Tewas Dikeroyok di Karawang, Polisi Periksa 5 Saksi 

Setelah beberapa hari koma, R dinyatakan meninggal pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunjabar.id/ cikwan suwandi
DIAMUK MASSA - Anak disabilitas tunagrahita berusia 15 tahun asal Purwakarta babak belur hingga kritis setelah dihakimi massa di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang Jawa Barat. Korban saat mendapatkan penanganan di RSUD Karawang pada Rabu (6/10/2015) sekitar pukul 04.00 WIB. 

 
‎‎"Kami buka laporan polisi di Polres Karawang karena lokasi kejadian di wilayah hukum Karawang. Kami menuntut keadilan untuk R," tuturnya.

Baca juga: ‘Dek, Abang Berangkat Ya’ Kata Terakhir Arjuna Sebelum Dikeroyok di Masjid Sibolga

Kuasa hukum keluarga korban, Aris Nurjaman, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal proses hukum hingga tuntas.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan.

“Masih proses awal, masih penyelidikan,” kata Aris.

Aris juga menambahkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan bersama tim Inafis Polres Karawang menunjukkan tidak ada tanda-tanda pencurian seperti yang dituduhkan oleh warga.

“Padahal saat kami cek TKP, tidak ada terjadinya pencurian seperti yang dituduhkan masyarakat desa di Cilamaya Wetan,” ujarnya.

Keluarga korban berharap kasus ini menjadi perhatian publik dan pihak berwenang dapat memberikan keadilan bagi R. Pesta Garleta mengatakan, keluarganya sangat terpukul atas kejadian ini.

“Saya mohon bantuannya, saya dari keluarga juga seadanya, karena dia enggak ada orangtuanya, diangkat ibu saya dari kecil,” tuturnya.

 

Baca juga: Pemuda Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, Dewan Dakwah Abdya Bereaksi

Pengakuan Kakak Korban

Kakak korban, Pesta Garleta, menerangkan R sering masuk rumah warga karena keterbelakangan mental.

"Di Purwakarta, warga sudah tahu perihal adiknya disabilitas sehingga jika masuk rumah orang sudah bisa diantisipasi," katanya.

Selama ini korban dibesarkan oleh keluarga dalam kondisi kesulitan ekonomi.

Biaya perawatan korban juga tak ditanggung BPJS Kesehatan.

Pihak keluarga berharap polisi menangkap para pelaku yang main hakim sendiri.

Sebelumnya, Pekerja Sosial Ahli Pertama Dinas Kesehatan Karawang, Asep Riyadi, menjelaskan korban dibawa ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved