Suriah Membelot dari Iran, Kini Dukung Amerika Serikat Buru Proksi Teheran

Koalisi pimpinan AS yang selama ini memerangi kelompok ISIS turut mengonfirmasi bahwa Suriah resmi menjadi anggota ke-90.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan Layar YouTube LIVENOW From FOX
AHMED AL-SHARAA - Tangkapan Layar YouTube LIVENOW From FOX yang diambil pada Kamis (6/11/2025). momen pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa (kiri) bertemu dengan Donald Trump (kanan) pada Sidang PBB di New York pada 25 September 2025 

Namun, pelaksanaan kesepakatan tersebut masih menemui berbagai hambatan di lapangan.

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering, Warga Suriah Dilanda Demam Emas hingga Dikaitkan dengan Tanda Kiamat

Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa Temui Trump, Bahas Kerja Sama Lawan ISIS

 

 Suriah resmi bergabung dengan koalisi internasional untuk memerangi kelompok ISIS, menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.

Kabar ini dikonfirmasi seorang pejabat senior pemerintahan Donald Trump pada Senin (10/11/2025), bertepatan dengan kunjungan Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa ke Gedung Putih.

Ini menjadi kunjungan pertama seorang pemimpin Suriah ke AS dalam sejarah hubungan kedua negara.

Dalam wawancara dengan Fox News, Al Sharaa menyebut pertemuannya dengan Trump sebagai awal dari “era baru” kerja sama Suriah dan AS.

 Trump, dalam pernyataannya kepada wartawan di Ruang Oval, menegaskan dukungannya terhadap Al Sharaa.

 
“Kami ingin melihat Suriah menjadi negara yang sangat sukses. Dan saya pikir pemimpin ini bisa melakukannya,” ujarnya, sebagaimana diberitakan BBC pada Selasa (11/11/2025). 

Pemerintah AS juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran sanksi terhadap Suriah.

Departemen Keuangan bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan akan mencabut sejumlah pembatasan ekonomi serta memberikan panduan bagi investor.

Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Gedung Putih menangguhkan penerapan Undang-Undang Caesar selama 180 hari. Undang-undang ini sebelumnya memberikan sanksi kepada pemerintah Suriah sejak 2019.

Dengan langkah ini, Suriah menjadi negara ke-90 yang bergabung dengan koalisi global yang bertujuan melenyapkan sisa-sisa kelompok ISIS dan menghentikan arus militan asing ke kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Puluhan Mayat Berjajar di Belakang RS Sweida Suriah, Sebagian Besar Jenazah Mulai Membusuk

Hubungan diplomatik antara Washington dan Damaskus sebelumnya terputus sejak 2012.

Namun, AS kini mengizinkan Suriah membuka kembali kedutaannya di Washington.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved