Usai Ledakan di SMAN 72, Mensesneg Prasetyo Hadi Minta Wacana Pembatasan Game Online Tak Dipelintir

Pemerintah melihat ledakan di SMAN 72 hanya sebagai salah satu faktor yang memicu evaluasi regulasi. 

Editor: Mursal Ismail
KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI
PEMBATASAN GAME ONLINE - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di sekitar Rumah Kertanegara, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam. Informasi terbaru, Mensesneg, Prasetyo Hadi menegaskan rencana pembatasan game online bukan berarti pelarangan.  Tetapi pengaturan yang lebih tepat untuk mencegah dampak negatif. 

Ringkasan Berita:
  • Prasetyo Hadi meminta publik tidak salah paham, sebab wacana pembatasan game online lebih mengarah pada pengaturan, bukan pelarangan total.
  • Kasus ledakan SMAN 72 bukan satu-satunya alasan, pemerintah menilai ada banyak hal terkait game online dan perundungan yang perlu ditelaah ulang.
  • Arah kebijakan akan dibahas lintas kementerian, termasuk Kemendikdasmen, Komdigi, KemenPPPA, dan Kemenag, untuk merumuskan regulasi yang lebih jelas mengenai game online dan perlindungan anak.
 

SERAMBINEWS.COM - Menteri Sekretariat Negara atau Mensesneg, Prasetyo Hadi menegaskan rencana pembatasan game online bukan berarti pelarangan. 

Tetapi pengaturan yang lebih tepat untuk mencegah dampak negatif.

Pemerintah melihat ledakan di SMAN 72 hanya sebagai salah satu faktor yang memicu evaluasi regulasi. 

Selain itu, banyak aspek lain, termasuk perundungan dan pengawasan anak, juga perlu mendapat perhatian. Pemerintah akan mengkaji langkah lanjutan bersama sejumlah kementerian sesuai arahan Presiden Prabowo.

"Ya, ada pembicaraan. Hanya kan, mohon maaf juga, jangan disalahartikan ya.

Artinya, pembatasan mana pembatasan ini adalah lebih kepada pengaturan," kata Prasetyo, saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Pelaku Ledakan Bom di SMAN 72 Jalani Operasi Dekompresi Tulang Kepala, Korban Ada yang Diamputasi

Prasetyo menekankan bahwa kasus ledakan di SMAN 72 bukan satu-satunya alasan pemerintah meninjau ulang regulasi game online. Menurut dia, banyak aspek lain yang perlu diperhatikan.

"Tetapi, tentu kita juga menyadari banyak hal yang harus kita telaah ulang. Hal-hal yang sekiranya itu berdampak yang kurang baik. Apapun itu, tidak hanya masalah game online," ujarnya. 

Prasetyo juga meminta agar semua pihak menjadikan masalah perundungan sebagai pekerjaan rumah bersama, berkaca dari pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta yang merupakan korban perundungan. 

"Dari lingkungan keluarga, kemudian lingkungan di sekitar tempat tinggal, di lingkungan sekolah, di lingkungan pergaulan. Kira-kira begitu maknanya," ungkapnya. 

Pembatasan Game Online
 
Sebelumnya, Presiden Prabowo mempertimbangkan pembatasan game online setelah mendapatkan laporan perkembangan insiden ledakan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat rapat terbatas di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Baca juga: Cara Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom ke Sekolah, Diledakkan dari Jarak Jauh Pakai Remot

"Beliau tadi menyampaikan bahwa, kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai mendampingi Presiden memimpin rapat.

Dalam rapat tersebut, sejumlah game online dinilai dapat memicu tindak kekerasan yang dapat merusak generasi bangsa ke depan.

"Karena, tidak menutup kemungkinan, game online ini ada beberapa yang di situ, ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa memengaruhi generasi kita ke depan," katanya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya akan membicarakan dengan sejumlah kementerian untuk menindaklajuti arahan Presiden Prabowo ini. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved