Luar Negeri
Trump Perketat Aturan Visa AS, Pemohon dengan Obesitas dan Penyakit Kronis Berisiko Tinggi Ditolak
Kondisi obesitas disebut secara eksplisit sebagai salah satu faktor yang bisa menyebabkan penolakan, karena terkait dengan risiko tambahan
Sarah Krieger, penasihat senior di National Immigration Law Center, menyebut pedoman tersebut sebagai langkah yang “tidak biasa dan mengkhawatirkan.”
Menurutnya, aturan itu bertentangan dengan Manual Urusan Luar Negeri yang selama ini menjadi acuan petugas konsuler, sehingga berpotensi menimbulkan kebingungan dalam praktik di lapangan.
Baca juga: Percakapan Prabowo dan Donald Trump Bocor Imbas Mic Masih Hidup, Ini Kata Menlu
“Kebijakan ini tampaknya didesain untuk menciptakan kekacauan,” ujarnya.
Kekhawatiran serupa disampaikan Charles Wheeler, pengacara senior di Catholic Legal Immigration Network.
Ia menilai pedoman baru ini membebani petugas visa dengan tanggung jawab untuk menganalisis risiko medis, padahal mereka tidak memiliki latar belakang kesehatan.
Wheeler memperingatkan bahwa keputusan penolakan visa dapat menjadi tidak akurat jika petugas diminta menilai kemungkinan risiko medis di masa depan tanpa keahlian yang memadai.
Kritik semakin menguat karena aturan tersebut dinilai dapat mempersulit pemohon visa dari kelompok rentan, termasuk mereka yang memiliki kondisi medis tetapi mampu membiayai perawatan sendiri.
Proses yang dianggap rumit dan penuh ketidakpastian ini berpotensi menurunkan jumlah turis asing yang masuk ke AS.
Padahal sektor pariwisata selama ini menyumbang miliaran dolar bagi pendapatan negara melalui hotel, restoran, transportasi, hingga hiburan.
Menurut pandangan pengamat, kebijakan tersebut dapat merusak citra AS sebagai destinasi wisata global yang ramah dan mudah diakses.
Kekhawatiran bahwa pemohon dapat ditolak hanya karena memiliki kondisi medis umum membuat banyak orang memilih negara lain sebagai tujuan perjalanan.
Hal ini juga dikhawatirkan akan menekan pemasukan industri perjalanan dan mengurangi belanja wisata yang menjadi pilar ekonomi di sejumlah negara bagian.
Selain berdampak pada turis, aturan kesehatan yang ketat juga dapat mempersulit mahasiswa internasional dan pekerja asing yang ingin datang ke AS.
Penurunan jumlah pengunjung dan pemohon visa diprediksi akan berdampak domino pada universitas, pasar hunian, serta dunia usaha yang selama ini bergantung pada arus pendatang.
Meski pemerintah beralasan kebijakan ini diperlukan untuk melindungi pembayar pajak dari potensi beban biaya kesehatan.
Banyak ekonom menilai bahwa manfaat fiskal jangka pendek tidak sebanding dengan risiko kerugian ekonomi akibat turunnya minat berkunjung ke Amerika Serikat. (Tribunnews.com/Namira)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Perketat Aturan Permohonan Visa, Turis Obesitas Terancam Tak Bisa Berlibur ke ASD
| Dua Awak Tewas akibat Jet Tempur Su-30 Rusia Jatuh saat Latihan Dekat Finlandia |
|
|---|
| Suriah Era Al Sharaa Makin Mesra Dengan AS, Siap Perangi Proksi Iran, Hamas, Hizbullah dan IRGC |
|
|---|
| Jorge Figueroa Direktur Miss Universe Meksiko Ditangkap di Thailand, Begini Kasusnya |
|
|---|
| 37 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Peru, Bus Terjun ke Jurang |
|
|---|
| Roket Swasta China Gagal Meluncur dan Hancurkan 2 Satelit, Ini Penyebabnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Momen-Presiden-AS-Donald-Trump-memberikan-pidato-di-hadapan-para-anggota-Knesset.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.