TOPIK
Cerpen
-
SAAT Belanda membangun rel kereta api, sesungguhnya sudah amat mendidih hasrat orang-orang Gampong
-
DI USIAMU sekarang, pernahkah kau membayangkan sesosok lelaki tua yang berjalan tertatih menyusuri
-
SETELAH gagal membujuk Sihaimi mengambil anak beurijuek balee, karena kawannya itu lebih memilih memulai
-
PADA sore berkabut, dia menuruni Sungai Kuranji dengan terbungkuk
-
SAYA sudah biasa bertemu bule. Terkadang mereka jalan-jalan sendirian, maksud saya benar-benar sendirian
-
SEMALAM, mertuaku dijerat polisi. Dia dituduh menyodomi anak di bawah umur. Tadi pagi, sebelum sarapan, ibu mertua
-
Aku pikir hujan masih akan turun. Tapi, sumpah serapah musafir tua yang mengaku utusan Tuhan itu jauh lebih benar
-
LARAS hampir lupa kapan pertama kalinya kudis bersarang di tubuhnya
-
DUA TAHUN sudah aku merantau. Mencoba mencari pekerjaan yang tepat untuk melamar si Minah, tunanganku
-
Adakah yang lebih menyakitkan selain kenangan? Tidak! Setidaknya Triani merasakan itu. Lebih-lebih saat matahari senja
-
SEJAK kecil aku dipanggil Jumawi. Tidak ada istimewanya nama itu. Entah sejak kapan aku bisa bermain sulap
-
Semua kisah ini dimulai dari sebuah patung di simpang tiga dekat pasar 7 Ulu. Apabila berjalan ke kanan kau akan menuju
-
KISAH ini telah disampaikan berulang kali dan turun temurun oleh puak tukang hikayat di Teluk Baraday
-
BUNGA itu berwarna ungu serupa roti tawar matang yang baru keluar dari pemanggangan
-
Aku telah menerima suratmu. Kau menulis bahwa kau telah melakukan apa yang perlu dilakukan agar aku bisa tinggal
-
OH, kami minta maaf,” kata tentara itu. “Kalau dia memang teman karib Anda, kami minta maaf,” sambung dia sambil memeluk
-
Azan Magrib baru saja berkumandang. Langit yang tadinya merah jingga perlahan berwarna hitam pekat
-
LUKA Poma, pertunjukkan ke-20 Teater Rongsokan Banda Aceh, Minggu (8/6), berakhir klimaks
-
SEPANJANG senja, kebiasaan Sawaka adalah meratapi kematian suaminya. Ia betah berlama-lama menekur di bawah rerimbun dahan mangga
-
DIA teringat, bahkan seperti baru tersadar dari tidur panjang, pesan neneknya: bila dia mendurhakai suaminya, kelak akan tumbuh
-
KAMAR ini lebih kecil daripada kamarku di rumah. Kata ibu, kamar ini hanya akan aku tempati sementara waktu
-
SALAM Marya. Kau yang sedang berada jauh, di Negeri Sakura, negeri empat musim, di mana semua orang hidup gembira
-
RUMAH PANGGUNG kami yang berjarak 500 meter dari sebuah benteng di tepi pantai bergetar
-
Siang itu langit cerah. Cahaya terang benderang. Angin enggan bertiup, mengundang gerah yang memanggang
-
DI PERSIMPANGAN itu, agak menikung ke kanan, di dekat toko buah, gadis itu berdiri menenteng baki kue
-
PAGI ini semua surat kabar memberitakan kematian seorang kaya karena serangan jantung
-
PERNAHKAH kalian membaca riwayat tentang seorang suami yang selama 30 tahun merawat istrinya yang lumpuh?
-
AZAN subuh berkumandang. Sayup-sayup terdengar dari rumah tuhan di ujung jalan. Di luar rumah, warga berduyun-duyun
-
Aku tersenyum kecil pada orang itu. Setelah itu tak ada percakapan lanjutan. Aku kembali pada lamunanku
-
WAKTU kehabisan bekal, aku berpapasan dengan kafilah dagang yang berarak dari timur. Kalau tak salah hitung
© 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved