TOPIK
Cerpen
-
SEJAK kecil aku dipanggil Jumawi. Tidak ada istimewanya nama itu. Entah sejak kapan aku bisa bermain sulap
-
Semua kisah ini dimulai dari sebuah patung di simpang tiga dekat pasar 7 Ulu. Apabila berjalan ke kanan kau akan menuju
-
KISAH ini telah disampaikan berulang kali dan turun temurun oleh puak tukang hikayat di Teluk Baraday
-
BUNGA itu berwarna ungu serupa roti tawar matang yang baru keluar dari pemanggangan
-
Aku telah menerima suratmu. Kau menulis bahwa kau telah melakukan apa yang perlu dilakukan agar aku bisa tinggal
-
OH, kami minta maaf,” kata tentara itu. “Kalau dia memang teman karib Anda, kami minta maaf,” sambung dia sambil memeluk
-
Azan Magrib baru saja berkumandang. Langit yang tadinya merah jingga perlahan berwarna hitam pekat
-
LUKA Poma, pertunjukkan ke-20 Teater Rongsokan Banda Aceh, Minggu (8/6), berakhir klimaks
-
SEPANJANG senja, kebiasaan Sawaka adalah meratapi kematian suaminya. Ia betah berlama-lama menekur di bawah rerimbun dahan mangga
-
DIA teringat, bahkan seperti baru tersadar dari tidur panjang, pesan neneknya: bila dia mendurhakai suaminya, kelak akan tumbuh
-
KAMAR ini lebih kecil daripada kamarku di rumah. Kata ibu, kamar ini hanya akan aku tempati sementara waktu
-
SALAM Marya. Kau yang sedang berada jauh, di Negeri Sakura, negeri empat musim, di mana semua orang hidup gembira
-
RUMAH PANGGUNG kami yang berjarak 500 meter dari sebuah benteng di tepi pantai bergetar
-
Siang itu langit cerah. Cahaya terang benderang. Angin enggan bertiup, mengundang gerah yang memanggang
-
DI PERSIMPANGAN itu, agak menikung ke kanan, di dekat toko buah, gadis itu berdiri menenteng baki kue
-
PAGI ini semua surat kabar memberitakan kematian seorang kaya karena serangan jantung
-
PERNAHKAH kalian membaca riwayat tentang seorang suami yang selama 30 tahun merawat istrinya yang lumpuh?
-
AZAN subuh berkumandang. Sayup-sayup terdengar dari rumah tuhan di ujung jalan. Di luar rumah, warga berduyun-duyun
-
Aku tersenyum kecil pada orang itu. Setelah itu tak ada percakapan lanjutan. Aku kembali pada lamunanku
-
WAKTU kehabisan bekal, aku berpapasan dengan kafilah dagang yang berarak dari timur. Kalau tak salah hitung
-
Suatu ketika, setelah bercakap-cakap tentang seni dengan seorang kawannya, Amalfitano menceritakan satu kisah
-
HUJAN mengguyur bumi dengan lebatnya. Sulit dibedakan, apakah hari masih fajar atau sudah senja
-
MARYAM masih suka menuliskan mimpi-mimpinya pada kertas dan menempelkannya di kaca lemari, dinding, dan pintu
-
SENIN yang memancarkan kehangatan dan tanpa hujan. Aurelio Escovar, seorang tukang gigi tanpa gelar dan rajin bangun pagi
-
Seniman dalam pandangan segelap apa pun merupakan sosok penting dalam kehidupan
-
ADAKAH kenangan yang tidak tidak bisa dilupakan? Kenangan yang mengais sebuah masa. Melingkar-lingkar seperti gasing
-
KETIKA aku beranjak tidur dan istriku masih saja menatap kaca solek, tiba-tiba ia bertanya, “Menurutmu, apa aku
-
MALAM kian larut. Kau log out dari Facebook, memadamkam laptop, meninggalkan meja baca, menuju ke ranjang
-
DENGAN jiwa yang bergemuruh kutatap gubuk itu dalam keremangan. Malam kian larut. Bulan pucat yang terpacak
-
KERAJAAN Astinam merupakan negeri rekaan. Tapi apa yang terjadi di sana tak ada bedanya dengan apa yang terjadi di dunia nyata
© 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved