Breaking News

Video

VIDEO - Warning! Operasi 'Cuci Otak' Skala Global Zionis telah Dimulai, Target Utama: TikTok

Upaya Israel untuk memenangkan perang propaganda —khususnya terkait tindakannya di Gaza—kini semakin terkuak.

Editor: Khusna Maulidia

SERAMBINEWS.COM - Upaya Israel untuk memenangkan perang propaganda di tengah meningkatnya isolasi internasional—khususnya terkait tindakannya di Gaza—kini semakin terkuak. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pertemuannya dengan inlfuencer Amerika mengakui bahwa ia menggunakan media sosial sebagai "senjata paling penting" untuk mempengaruhi opini publik terutama Amerika Serikat (AS).

Ia bahkan secara spesifik menyebut TikTok sebagai media yang paling berpengaruh saat ini. Selain itu, Netanyahu juga menyinggung X dan menyebut pendirinya, Elon Musk, bukan sebagai musuh, melainkan sebagai teman. Ia percaya bahwa jika TikTok dan X atau Twitter dimanfaatkan, Israel akan mendapatkan "banyak" keuntungan, seperti yang dikutip dari Anadolu.

Penggunaan media sosial sebagai alat diplomatik Israel bukan sekadar klaim, melainkan didukung oleh laporan tentang adanya dana besar yang dialokasikan untuk membayar influencer. Dilansir dari Middle East Eye, berdasarkan catatan Foreign Agents Registration Act (FARA) pemerintah Israel telah mengalokasikan 900.000 USD dolar (sekitar 14,8 miliar rupiah) untuk membayar influencer dari pertengahan Juni hingga akhir November tahun ini.

Laporan dari Middle East Eye, para influencer memposting antara 25 hingga 30 unggahan pro-Israel setiap bulan di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, X, YouTube, dan Threads. Kabarnya, setiap unggahan berpotensi menghasilkan hingga 6.000 USD Dolar, bahkan bisa mencapai lebih dari 7.000 USD Dolar.

Baca juga: VIDEO - Jaringan Buzzer Israel! Influencer AS Jadi Alat Propaganda di Medsos

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved