Video

VIDEO AS akan Ambil Alih Pengiriman Bantuan Gaza dari Yayasan GHF

Amerika Serikat (AS) saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengambil alih pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

Editor: Aldi Rani

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat (AS) saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengambil alih pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

AS berencana untuk mengambil alih tugas Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) untuk pengiriman bantuan tersebut.

GHF, yayasan yang mendapat dukungan Israel dan AS, dianggap kontroversial oleh dunia.

Yayasan tersebut didirikan pada bulan Februari 2025 dan langsung mendapatkan kritikan tajam dari PBB.

Kritikan itu muncul setelah lokasi distribusi GHF dikelola oleh kontraktor keamanan swasta dari AS dan diawasi oleh militer Israel.

Pendekatan ini, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, telah dikaitkan dengan jatuhnya korban jiwa yang signifikan di titik-titik distribusi.

Setelah mendapatkan kritikan tajam dari badan amal dan PBB, kini AS berencana untuk mengambil alih tugas GHF.

PBB dan kelompok bantuan internasional kemungkinan akan waspada terhadap rencana yang sebagian menyerupai metode GHF dalam menggunakan pusat distribusi aman dan pengawal bersenjata untuk mengangkut bantuan.

Sebelum gencatan senjata, Israel dan AS menginginkan PBB bekerja melalui GHF.

Namun dalam hal ini PBB dan kelompok-kelompok bantuan dikabarkan menolak, mempertanyakan netralitas GHF dan menuduh model distribusi bantuan tersebut memiliterisasi bantuan dan memaksa pengungsian.

Seorang pejabat AS menyebut proposal tersebut mencerminkan pendekatan konseptual yang sedang dieksplorasi oleh AS.

Namun, pejabat tersebut mengatakan bahwa itu bukan satu-satunya konsep untuk operasi bantuan dan menolak berspekulasi tentang kemungkinan penerapannya.

Sementara itu, pengambil alihan pengiriman bantuan ini dilakukan AS agar gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas tetap berjalan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, lebih banyak bantuan kini memasuki Gaza, di mana pemantau kelaparan global memperingatkan pada bulan Agustus bahwa kelaparan telah melanda. (*)

Editor: Aldi Rani
VO: Dara Nazila

Baca juga: Bayi Perempuan Gaza Diberi Nama "Singapore", Tanda Terima Kasih Sang Ayah atas Bantuan Singapura

Baca juga: Israel Bantai Warga Palestina saat Gencatan Senjata, 11 Orang dari Satu Keluarga Terbunuh di Gaza

Baca juga: Biaya Rekonstruksi Gaza Diperkirakan Capai Rp1.158 Triliun, Negara-Negara Dunia Siap Bantu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved