Video
VIDEO SAKSI KATA - Jangan Serahkan Thalassemia pada Takdir
Penyakit kelainan darah bawaan ini bisa dicegah dengan kesadaran diri untuk melakukan screening sejak dini.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Teuku Raja Maulana
SERAMBINEWS.COM - BANDA ACEH — Founder Yayasan Darah untuk Aceh (YADUA), Nurjannah Husien, mengingatkan masyarakat dan pemerintah agar tidak menyerahkan kasus Thalassemia pada takdir semata.
Menurutnya, penyakit kelainan darah bawaan ini bisa dicegah dengan kesadaran diri untuk melakukan screening sejak dini.
“Aceh harus bebas thalassemia, kita jangan langsung udah lah takdir Allah ini segala macam. Jangan, itu menyalahi. Untuk pencegahan kan udah diberikan,” tegas Nurjannah kepada Serambi.
Ia menjelaskan, thalassemia bukan penyakit menular, melainkan diturunkan dari kedua orang tua yang sama-sama membawa sifat pembawa gen tersebut. Karena itu, ia menilai deteksi dini dan screning pranikah menjadi kunci agar generasi berikutnya terhindar dari risiko kelainan darah ini.
“Pembawa sifat thalassemia itu tidak berarti kiamat, tidak apa-apa, asal nanti menikahnya bukan dengan pembawa sifat Thalassemia. Karena kalau menikah dengan pembawa sifat Thalassemia, 25 persen dari keterunannya itu kemungkinan besar bakal terjadi Thalassemia yang membutuhkan transfusi setiap bulan, seumur hidupnya,” ujarnya.
Nurjannah juga mendesak pemerintah Aceh agar menjadikan screening Thalassemia sebagai program wajib di sekolah dan pemeriksaan pranikah. Menurutnya, kebijakan ini lebih efektif dibanding hanya mengandalkan kampanye donor darah.
“Screening bisa dilakukan di usia SMP atau SMA, biar anak-anak tahu status darahnya sejak awal. Apalagi Otsus untuk kesehatan tinggi, screening apakah usia SMP begitu,atau baru masuk SMA, discreening secara menyeluruh,” katanya.
Ia menambahkan, hasil riset Kementerian Kesehatan tahun 2007 menunjukkan sekitar 13,4 persen penduduk Aceh merupakan pembawa sifat Thalassemia. Angka ini, kata Nurjannah, seharusnya menjadi dasar pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret.
Kalau pun ada pihak yang tidak terima dengan data tersebut, maka pemerintah atau pihak terkait silakan dibantah juga dengan data dan hasil riset terbaru.
“Kemudian kalau itu benar, apa langkah konkret pemerintah dalam hal mereduksinya, jangan sampai nanti lahir anak Aceh thalassemia lagi, lahir anak Aceh thalassemia lagi,” ujarnya.
Kebutuhan Darah untuk Thalassemia
Nurjannah mengungkap, berdasarkan database YDUA, untuk saat ini kebutuhan per hari darah bagi penyintas thalassemia di Aceh mencapai 50 kantong per hari. Untuk mencukupi kebutuhan ini pihaknya sangat bergantung kepada para pendonor terutama yang ada di PMI Kota Banda Aceh.
“Kalau dulu kan itu ada donor darah ASN ya. Jadi itu juga sangat terbantu dulu. Kalau dekarang masih ada juga dinas yang melakukan donor, tapi tidak seperti dulu, kalau dulu kan semua dinas bergiliran,” uajrnya.
Ia mengaku, meski dukungan publik menurun, namun buah dari kampanye relawan YADUA membawa hasil yang cukup membantu untuk mencukupi kebutuhan darah bagi penyinyas thalassemia.
“Jadi sebenarnya kalau kita bilang ini darah untuk thalassemia, mereka akan ke PMI sesegera langsung,” katanya.
Kesadaran Masyarakat Masih Rendah
Menurut catatan YDUA, kepedulian masyarakat terhadap thalassemia sejauh ini sudah ada, tetapi kesadaran untuk memeriksakan diri masih rendah. Padahal, langkah sederhana seperti mengenali golongan darah dan melakukan tes pembawa sifat dapat mencegah penderitaan panjang di masa depan.
Untuk itu, YADUA kerap mengampanyekan pesan sederhana “Beware of Thalassemia Before You Pick Someone” bermakna waspadai Thalassemia sebelum memilih pasangan.
“Karena ciri dari pembawa sifat thalassemia ini tidak terlihat. Makanya, coba cari dulu penyakit-penyakit darah yang ada di anak kita. Kalau anak kita ada masalah misalnya ada pembawa sifat Thalassemia, baru calon pasangan dari anak kita itu kita cek, kita screening. Tapi kalau anak kita tidak ada, sebenarnya enggak apa-apa. Mau menikah dengan pembawa sifat Thalassemia pun enggak apa-apa,” jelasnya.
“Karena jangan udah saling cinta, tiba-tiba terhalang karena thalassemia,” pungkasnya.(*)
| VIDEO - Gencatan Senjata Dilanggar? Israel Serang Gaza Tengah Lagi! |
|
|---|
| VIDEO - 421 Mahasiswa UT Aceh Diwisuda, ASN dan Masyarakat Diajak Manfaatkan Kuliah Jarak Jauh |
|
|---|
| VIDEO - Warga Global Muak! 'Hukum Mati Netanyahu' Bergema |
|
|---|
| VIDEO - Cerita Fayla Mewakili Aceh Dalam Ajang Putri Anak Indonesia 2025 |
|
|---|
| VIDEO Kelompok Milisi yang Didukung Israel Sepakat Perangi Hamas di Jalur Gaza |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.