VIDEO - Venezuela Naik Pitam! Sebut Kapal Perang AS di Trinidad sebagai 'Provokasi Berbahaya'

SERAMBINEWS.COM – Laut Karibia memanas! Kehadiran kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Gravely, di Trinidad dan Tobago membuat Venezuela meledak amarahnya.

Caracas menuding langkah Washington itu bukan sekadar kunjungan, tapi “provokasi berbahaya” yang bisa memicu perang di kawasan.

Kapal perusak berpeluru kendali itu memang tengah bersandar manis di Port of Spain untuk kunjungan empat hari.

Agenda resminya antara lain latihan militer gabungan dengan angkatan bersenjata lokal.

Namun bagi Venezuela, kehadiran itu terasa seperti kapal perang yang menyalakan sumbu konflik di depan rumahnya sendiri.

“Ini bukan latihan biasa, ini provokasi yang disengaja,” tegas pernyataan resmi pemerintah Nicolás Maduro.

Baca juga: VIDEO AS Ketar-Ketir Rusia Bangun Markas Nuklir Terbesar di Dunia

Kemarahan Caracas bukan tanpa alasan. Kedatangan USS Gravely bertepatan dengan operasi militer besar-besaran AS di Amerika Latin yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump, dengan dalih memberantas jaringan narkoba  tapi dengan fokus tajam ke Venezuela.

Lebih panas lagi, pemerintah Venezuela menuding Trinidad dan Tobago bersekongkol dengan CIA, menyebut kunjungan itu sebagai bagian dari “provokasi militer” yang diskenariokan untuk menyalakan perang di Karibia.

Caracas bahkan mengklaim baru saja menangkap sekelompok tentara bayaran yang diduga dikendalikan CIA, hanya beberapa hari setelah kabar muncul bahwa Trump memberi lampu hijau untuk operasi rahasia di Venezuela.

Mereka disebut tengah menyiapkan serangan bendera palsu demi memancing perang besar.

Kini, jarak antara Port of Spain dan pantai Venezuela cuma 11 kilometer saja, terasa seperti benteng terakhir sebelum badai.

Baca juga: AS Kerahkan Kapal Perang, Jet Tempur dan CIA, Apa yang Sebenarnya Diinginkan Trump di Venezuela?

Trinidad yang kini terang-terangan condong ke Washington, membuat hubungan kedua negara makin beracun.

Venezuela pun menegaskan kembali klaim lamanya yang menyebut itu upaya destabilisasi yang didukung Amerika Serikat.

“Kami adalah target dari upaya destabilisasi yang didukung Amerika Serikat.”(*)