Video

VIDEO - Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah, Ancam Balas Jika Israel Kembali Gempur Gaza

Houthi masih mempertahankan posisi tegas terhadap Israel meski bersedia menahan diri sementara.

SERAMBINEWS.COM – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengumumkan akan menghentikan serangan terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah.

Keputusan ini disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani Kepala Staf Militer Houthi, Mayor Jenderal Yusuf Hassan al-Madani.

Namun, penghentian serangan itu bersifat sementara dan bergantung pada situasi di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Houthi menegaskan akan kembali beraksi jika Israel melanjutkan agresi militernya di wilayah tersebut.

Langkah itu disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang masih menjadi korban konflik berkepanjangan.

Baca juga: VIDEO - Houthi Klaim Bongkar Sindikat Mata-Mata CIA–Mossad yang Beroperasi dari Jantung Saudi

Houthi juga memperingatkan Israel agar tidak mengabaikan momentum gencatan senjata yang tengah berlangsung.

“Kami memantau situasi dengan cermat. Jika musuh melanjutkan agresinya terhadap Gaza, kami akan melancarkan operasi militer jauh ke dalam wilayah Zionis,” tulis al-Madani dalam surat tersebut.

Ia menambahkan, kelompoknya siap memberlakukan kembali larangan navigasi terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah dan Laut Arab.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa Houthi masih mempertahankan posisi tegas terhadap Israel meski bersedia menahan diri sementara.

Sebelumnya, serangan rudal terakhir Houthi terhadap wilayah Israel dilaporkan terjadi pada 5 Oktober lalu.

Baca juga: VIDEO Iran Siap Perkuat Kerja Sama dengan Houthi untuk Lawan Israel

Selain menyasar pelabuhan dan fasilitas militer Israel, Houthi juga menyerang kapal-kapal internasional yang melintasi Laut Merah.

Serangan tersebut menimbulkan kekacauan besar di jalur perdagangan global antara Asia dan Eropa.

Laut Merah diketahui menjadi salah satu rute vital dunia dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 1 triliun dolar AS setiap tahun.

Banyak perusahaan pelayaran terpaksa mengalihkan rute mereka untuk menghindari potensi serangan Houthi.

Langkah itu menyebabkan biaya logistik melonjak dan waktu pengiriman menjadi jauh lebih lama.
Para analis menilai, keputusan Houthi menghentikan serangan menunjukkan adanya tekanan diplomatik di belakang layar.

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa situasi bisa kembali memanas sewaktu-waktu jika konflik Gaza tidak benar-benar mereda.

Baca juga: VIDEO Drone Houthi Masuki Langit Israel Hingga Dikejar Peluru Iron Dome

Israel hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terhadap ultimatum terbaru Houthi tersebut.

Sementara itu, masyarakat internasional terus mendesak agar semua pihak menghormati kesepakatan gencatan senjata.

Keputusan Houthi ini pun menjadi sinyal bahwa stabilitas di kawasan Laut Merah masih sangat rapuh dan dapat berubah kapan saja.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved