Ambulance RSU Jadi Bus Sekolah
Tak ada rotan akar pun jadi. Mungkin peribahasa itu cocok untuk menggambarkan keadaan yang dihadapi siswa SMKN 1
Laporan yang diterima Serambi, kendala transportasi merupakan persoalan rutin yang dihadapi siswa SMKN 1 Blangkejeren termasuk keluarga pasien rumah sakit tersebut. “Seharusnya untuk kepentingan pendidikan siswa SMKN 1 Blangkejeren tersedia bus sekolah, namun itu tidak ada sampai saat ini,” kata Kepala SMKN 1 Blangkejeren, Zulkifli SPd kepada Serambi, dua hari lalu.
Menurut Zulkifli, sudah menjadi pemandangan keseharian setiap jam pulang sekolah, anak-anak menunggu untuk menumpang ambulance RSUD Blangkejeren yang melintas di depan sekolah mereka. “Ketimbang harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer,” ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, siswa SMKN 1 Blangkejeren sangat membutuhkan bus sekolah mengingat semakin ramainya siswa sekolah tersebut dan jarak tempuh ke sekolah relatif jauh. Karena untuk mencapai SMKN 1 Blangkejeren, siswa harus turun angkutan umum pada jarak sekitar satu kilometer lagi dengan sekolah untuk selanjutnya berjalan kaki. Begitu juga ketika pulang. “Menurut perkiraan ada 100 lebih siswa yang jarak rumah mereka dengan sekolah mencapai 3 kilometer dan harus berjalan kaki,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, terkait dengan kebutuhan bus sekolah tersebut, pihaknya sudah berkali-kali mengusulkan kepada Pemkab Galus termasuk ke DPRK, namun hingga kini belum ada realisasinya. “Yang paling bisa kami lakukan adalah bersabar,” demikian Kepala SMKN 1 Blangkejeren.(c40)