Kelangkaan BBM di Subulussalam Berlanjut
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) baik premium maupun solar di Kota Subulussalam
Pantauan Serambi, setiap hari para pemilik kendaraan harus rela antri di SPBU sejak dini hingga pagi agar bisa mendapatkan BBM. Seperti yang terjadi pada Kamis malam (15/12) lalu, puluhan kendaraan berbagai jenis sudah mengantri mulai pukul 23.00 WIB hingga pagi. Bahkan para pengendara sudah mengantri sebelum SPBU buka agar bisa mendapatkan BBM.
“Sebab kalau sudah di atas jam sepuluh pagi, BBM sudah tidak ada, dan terpaksa harus menunggu esok hari, itupun kalau kebagian,” kata Alim, seorang pengendara. Sayangnya, walaupun kelangkaan BBM sudah berlangsung cukup lama, tidak terlihat adanya langkah nyata dan konkret yang dilakukan Pertamina dan pemerintah setempat untuk mengatasinya. Padahal, warga sudah sering mengeluhkan kondisi kelangkaan bensin yang kerap melanda Kota Subulussalam. Jika kelangkaan BBM itu terus dibiarkan, dikhawatirkan akan memperlambat laju perekonomian daerah mengingat BBM berperan sangat vital dalam menopang aktivitas masyarakat.
Segera atasi
Terhadap kondisi ini, Pertamina didesak segera mengatasi persoalan kelangkaan BBM agar tidak menjadi masalah serius. Seperti yang disampaikan, Sapri Tinambunan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam, kepada Serambi, Jum’at (16/12) kemarin.
Sapri berharap agar kondisi kelangkaan ini segera mendapat perhatian dari pihak terkait seperti pertamina, pemerintah bahkan kepolisian sehingga tidak menjadi persoalan yang lebih besar. “Masalah ini sudah sangat meresahkan tapi kenapa tidak ada perhatian dari Pertamina dan pemerintah,” kata Sapri.
Dikatakan, jika benar kelangkaan BBM akibat adanya pengurangan jatah pasokan ke SPBU, Pertamina diminta kembali memenuhi sesuai kebutahan masyarakat. “Pemerintah dan pihak kepolisian juga harus tanggap dengan kondisi yang dialami masyarakat, bisa jadi kelangkaan ini karena adanya praktek spekulasi atau penyelewenangan oleh oknum tidak bertanggungjawab,” tegas Safri.(kh)