Berita Aceh Jaya

Rp 55 Juta Raib, Warga Calang Jadi Korban Scam

Akibat kejadian tersebut, seluruh saldo dalam rekening korban raib disikat pelaku. Korban yang diketahui bernama Raziaton mengungkapkan

|
Editor: mufti
IST
RAZIATON, Korban 
Ringkasan Berita:
  • Seorang warga Gampong Blang, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, menjadi korban penipuan oleh scammer. 
  • Ia menjelaskan bahwa dalam video call tersebut, pelaku meminta korban untuk berbagi layar dan mengikuti sejumlah instruksi.
  • Akibat kejadian tersebut, Mak Ton kehilangan saldo rekening lebih dari Rp 55 juta yang disikat oleh para pelaku.
  • Scammer adalah pelaku kejahatan yang melakukan scam, yaitu penipuan yang dirancang untuk mengelabui korban.

Karena mereka tahu isi saldo saya, saya mulai curiga. Kemudian saya mencoba akses banking saya yang bank lokal, langsung tidak dapat diakses. Raziaton, Korban 

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Seorang warga Gampong Blang, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, menjadi korban penipuan oleh scammer. Akibat kejadian tersebut, seluruh saldo dalam rekening korban raib disikat pelaku. Korban yang diketahui bernama Raziaton mengungkapkan bahwa awalnya ia dihubungi oleh nomor tak dikenal yang menawarkan jasa penyelesaian pajak untuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB). Tak lama kemudian, korban kembali dihubungi oleh orang lain melalui sambungan video call WhatsApp.

"Pertama saya dihubungi via telepon biasa, lalu pelaku memberi tahu soal NIB dan mengatakan saya akan dihubungi oleh rekannya yang lain," kata Raziaton kepada Serambi, Rabu (5/11/2025). "Saat dihubungi kedua kalinya lewat WA, mereka melakukan video call dengan saya," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam video call tersebut, pelaku meminta korban untuk berbagi layar dan mengikuti sejumlah instruksi. "Pelaku meminta saya mengirimkan data NIB dan berkomunikasi lewat WA. Saat video call, mereka meminta saya berbagi layar," jelasnya.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebutkan bahwa pengurusan NIB dikenakan biaya sebesar Rp 12 ribu dan meminta korban melakukan pembayaran melalui layanan perbankan.

"Saya coba transfer lewat BSI tapi gagal. Pelaku lalu meminta PIN saya, tapi tidak saya berikan. Kemudian mereka menyuruh saya transfer lewat Bank Aceh, bahkan menyebutkan jumlah saldo di rekening saya," cetusnya.

“Karena mereka tahu isi saldo saya, saya mulai curiga. Kemudian saya mencoba akses banking saya yang bank lokal, langsung tidak dapat diakses," imbuh Mak Ton, sapaan akrab korban.

Setelah mengetahui layanan banking tidak dapat diakses, korban mendatangi bank untuk melakukan pengecekan. Di sana ditemukan tiga transaksi keluar, masing-masing sebesar Rp 30 juta, Rp 20 juta, dan Rp 850 ribu. "Rekening penerima itu BRI atas nama Jefron dan BTN atas nama Muhhamas Hary Aliandi," sambungnya.

Akibat kejadian tersebut, Mak Ton kehilangan saldo rekening lebih dari Rp 55 juta yang disikat oleh para pelaku. Janda tiga anak ini pun merasa sangat terpukul. Karena uang itu sudah dikumpulkannya bertahun-tahun. Terlebih lagi, dua anaknya masih sangat membutuhkan perhatiannya yang saat ini masing-masing duduk di bangku SMP dan SMA. Sedangkan si sulung sudah menamatkan kuliah.  Mak Ton sangat berharap bantuan dari pihak terkait. Kasus ini telah dilaporkannya ke pihak bank dan juga ke Polres Aceh Jaya.

Sementara itu, Kapolres Aceh Jaya AKBP Zulfa Renaldo melalui Kasatreskrim Iptu Julian Zairi membenarkan adanya laporan terkait kasus penipuan oleh scammer. "Iya benar, ada warga yang melaporkan terkait penipuan," ungkapnya.

Scammer adalah pelaku kejahatan yang melakukan scam, yaitu penipuan yang dirancang untuk mengelabui korban. Mereka biasanya menyamar sebagai pihak terpercaya seperti petugas bank, pegawai pemerintah, atau perwakilan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan korban dan kemudian memanipulasi mereka agar memberikan informasi sensitif atau mentransfer uang.(rb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved