Pemain PSAB Kejar Wasit
Wasit asal Medan, Ferianto menjadi biang kerusuhan di laga pembuka divisi I Liga Indonesia antara PS Pidie Jaya melawan PSAB Aceh Besar
BANDA ACEH - Wasit asal Medan, Ferianto menjadi biang kerusuhan di laga pembuka divisi I Liga Indonesia antara PS Pidie Jaya melawan PSAB Aceh Besar, di Stadion H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh, sore kemarin. Dalam pertandingan yang sempat dihentikan selama 15 menit itu, PS Pidie Jaya memenuhi targetnya untuk merebut angka penuh. Pijay menang 2-0 atas Aceh Besar berkat gol Suheri di menit 50 dan Martoni menit 81.
Insiden bermula dari keputusan Wasit Ferianto pada menit 88. Saat itu, terjadi perebutan bola antara dua pemain PSAB dengan Pidie Jaya. Perebutan bola di sektor kanan gawang PS Pidie Jaya membuat salah satu pemain PSAB terjatuh. Sayangnya, sang wasit meniup pluit pelanggaran kepada pemain PSAB.
Keputusan ini mendapat protes keras dari pemain PSAB yang langsung mengerebuti wasit. Terlebih, ketika itu Zikra dkk dalam menguasai bola untuk menyerang lawan. Tapi, wasit tetap pada keputusannya. Ternyata, pemain PSAB menolak keputusan itu sembari melakukan protes. Namun, protes itu tak ditanggapi Ferianto.
Akibatnya, seiring protes berjalan maka pemain PSAB pun langsung mengejar wasit yang diikuti tim pelatih dan ofisial. Kejar-kejaran terjadi di tengah lapangan hingga Ferianto berlari menyelamatkan diri. Aparat keamanan yang bersiaga di luar lapangan masuk ke dalam untuk menyelamatkan Ferianto, dan menghentikan aksi para pengejar wasit hingga ke luar lapangan. Pun begitu, sejumlah pukulan masih saja mengenai tubuh sang pengadil.
Selanjutnya, wasit Ferianto pun diamankan oleh petugas keamanan dan panitia di tiang gawang latihan yang bersisian dengan bench dari PS Pidie Jaya. Di sisi lain, penonton pun meluapkan kemarahan sembari melemparkan botol air mineral ke arah sang pengadil.
Setelah kondisi kondusif, pertandingan kembali dilanjutkan untuk menyelesaikan waktu tersisa. Wasit Ferianto kembali memimpin pertandingan yang tersisa waktu dua menit dan tambahan waktu tiga menit. Tapi, pengejaran wasit kembali dilakukan pemain PSAB sesaat pluit tanda berakhir pertandingan ditiup Ferianto. Kali ini, Ferianto menyelamatkan diri ke arah aparat keamanan yang sudah bersiaga. Aksi kedua ini membuat pihak keamanan harus bekerja keras antara mengamankan wasit dan menghalau pemain PSAB.
Arsitek PSAB Aceh Besar, Effendi HT usai pertandingan mengaku, dirinya bersama pemain telah hilang kesabaran dan tak tahan lagi dengan aksi merugikan dari wasit. Karena beberapa kali pemain mengeluhkan keputusan wasit. “Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. Wasit yang ditakutkan pemain, bukan lawan. Padahal kami menyiapkan pertandingan cukup bagus. Saya terkejut dengan hasil ini,” tegasnya.
Sedangkan pelatih Pidie Jaya, Mulya Saputra memiliki pandangan lain. Dia menilai wasit Ferianto telah memimpin perlagaan dengan bagus. “Kami unggul fisik sehingga anak-anak bisa atasi lawan,” kata pelatih asal Bireuen itu.
Sebelumnya, insiden pemukulan wasit terjadi dalam pertandingan Grandfinal Liga Aceh Seri 2011 Primer antara Bireuen United dengan Pidie Jaya FC di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (1/1) malam. Wasit, hakim garis, dan Pengawas Pertandingan (PP) menjadi sasaran kekecewaan pemain dan ofisial Pidie Jaya. Partai itu akhirnya dimenangkan Bireuen dengan angka 2-0. Dua gol kemenangan Bireuen dicetak Raja David menit 20 dan Martoni menit 41.
Sementara itu, Persidi Idi Aceh Timur menang atas Persas Sabang dengan skor 3-1 dalam pertandingan kedua, tadi malam. Laga kedua tim berlangsung seru sejak babak pertama hingga kedua. Persas Sabang unggul lebih dulu di menit 4 melalui striker Dede Iskandar. Persidi mampu menyamakan kedudukan di menit 20 melalui Ibrahim Usman Amin yang bertahan hingga jeda. Babak kedua, Persidi mengunci kemenangan lewat dua gol yang dicetak Jamaluddin menit 54 dan Ibrahim Usman Amin menit 89 yang bertahan hingga Wasit M Arnando mengkhiri laga.(hd)