Lahan Diserobot, Petani Mengadu ke DPRK
Masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Ikatan Keluarga Tapanuli Selatan (Ikatapsel) Kota Subulussalam, Senin (16/4) mendatangi
Warga diterima Wakil ketua DPRK Karlinus, ketua dan anggota komisi B bidang perkebunan dan kehutanan, Syarifuddin, Netap Ginting, Fajri, ketua komisi A Syarifuddin padang dan anggota Jamasa Cibro. Hadir pula dalam kesempatan itu aktivis LSM berkah Syahril Tinambunan.
Ketua Ikatapsel, Sabaruddin Nasution mengatakan lahan mereka terletak di Desa Bukit Alim, kecamatan Longkib seluas 246 hektar dibuka tahun 2007. Lahan tersebut dibuka oleh 117 kepala keluarga. Namun lahan tersebut telah diserobot oleh seorang oknum cukong hingga 52 hektare. Karenanya, warga berharap agar dewan dapat memfasilitasi agar lahan mereka dapat dikembalikan.
“DPRK mohon bisa membantu agar hak-hak kami dikembalikan jangan sampai menimbulkan konflik,” kata Sabaruddin. “Masalahnya, tanah kami yang hanya dua hektar itupun dikuasai inilah yang kami sesalkan,” timpal petani lainnya Rahmad Lubis.
Anggota DPRK, Jamasa Cibro, meminta pimpinan DPRK Subulussalam segera membentuk tim Pansus dan menyarankan Ketua Komisi A mengalokasikan dana terkait masalah sengketa lahan di daerah tersebut.
Tak hanya lahan masyarakat, Jamasa juga meminta agar tim pansus melakukan pendataan atau inventarisir lahan Hak Guna Usaha (HGU). Pasalanya selama ini tak sedikit masyarakat Subulussalam yang harus meringkuk dalam penjara lantaran dituduh menyerobot lahan HGU. “Padahal batas-batas HGU selama ini tidak jelas tapi asal ada warga yang menggarap dilaporkan ke polisi,” tegas Jamasa.(kh)