Umar Patek Tolak Latihan Teroris di Aceh

Terdakwa kasus terorisme Umar Patek sebenarnya mengetahui akan ada pelatihan teroris di Aceh. Saat itu, ia pernah diajak Dulmatin

Editor: bakri
JAKARTA - Terdakwa kasus terorisme Umar Patek sebenarnya mengetahui akan ada pelatihan teroris di Aceh. Saat itu, ia pernah diajak Dulmatin untuk ikut andil dalam pelatihan tersebut. Tapi, Umar Patek menolak permintaan Dulmatin, karena tidak setuju dengan bentuk jihad yang dilakukan Dulmatin dan kawan-kawannya di Indonesia.

“Dia (Dulmatin-red) cerita pada saya, sekitar bulan Juni 2009 akan membuka pelatihan di Aceh. Tapi, saya tidak setuju dan menolak ajakan dia,” ungkap Umar Patek dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (7/5).

Umar Patek pun membantah terlibat dalam pelatihan teroris tersebut. “Saya tidak tahu-menahu tentang itu, dia hanya menceritakan dan minta saya untuk ikut,” jelasnya. Ajakan Dulmatin tersebut terjadi sebelum adanya uji coba senjata di pesisir pantai Pandeglang, Banten.

Umar Patek juga mengaku tak tahu persis uji oba senjata M16 yang dilakukan Dulmatin, Hasanur, dan lainnya, saat berangkat ke tempat pernikahan Hasanur di Pandeglang. Umar Patek mengaku saat itu hanya berada di dalam mobil, tapi sempat mendengar sayup-sayup letusan senjata. “Kebetulan jarak mobil dengan tempat tersebut cukup berjauhan,” tuturnya.

Umar Patek baru tahu bahwa yang diuji coba Dulmatin dan kawan-kawan adalah senjata, setelah berada di tempat pernikahan Ahsanur.

“Saya tahu dari bisikan Ahsanur kepada Dulmatin, ketika sampai di tempat pernikahan itu,” ungkapnya.(tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved