Penyakit Busuk Buah Serang Kakao Subulussalam
Para petani di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam mengeluh penyakit busuk buah menyerang tanaman kakao milik
“Biasanya satu minggu bisa panen 20 kilogram tapi sekarang 10 kilogram pun susah,” kata Usmar (40) seorang petani kakao di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat kepada Serambi, Senin (21/5) lalu.
Dikatakan, buah kakao yang terserang umumnya yang sudah mendekati masa panen. Dan, buah yang sudah terserang akan gugur. Sementara buah yang sempat dipanen, katanya, ukurannya lebih kecil karena diduga perkembangannya terganggu akibat hama tersebut. Kondisi menurut Usmar berpengaruh terhadap nilai jual. Padahal tanaman kakao yang dia tanam sejak 2009 lalu merupakan tumpuan hidup keluarganya.
“Awalnya bagus tapi saat mau panen busuk, buahnya jadi menghitam dan di dalam buah itu terdapat ulat berwarna putih dan hitam,” kata Usmar.
Usmar mengatakan, petani sangat kesulitan memberantas hama buah busuk karena penyemperotan insektisida yang ada ternyata belum membuahkan hasil. Selain itu, pengetahuan petani juga masih terbatas di samping masalah biaya. “Saya putus asa menanggulangi hama itu, obat hama telah saya semprotkan tetapi masih saja hama tidak hilang,” terang Usmar.
Karenanya, petani meminta Pemko Subulussalam melalui instansi terkait yakni Dinas Perkebunan dan Pertanian serta badan penyuluhan turun ke lapangan untuk membantu para petani kakao dalam memberantas hama tanaman. Pasalnya, selama ini para petani mengaku tidak pernah mendapatkan penyuluhan sedikitpun tentang pengelolaan tanaman kakao dari Pemko Subulussalam. Akibatnya, petani menanam dan mengolah tanaman kakao secara swadaya dan otodidak.(kh)