Proyek Geothermal Seulawah Lambat

Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda, menyorot realisasi proyek panas bumi (Geothermal) di Gunung Api Seulawah Agam

Editor: bakri

BANDA ACEH - Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda, menyorot realisasi proyek panas bumi (Geothermal) di Gunung Api Seulawah Agam yang menurutnya berjalan sangat lambat. Padahal Pemerintah Aceh sudah mendapat bantuan dari Pemerintah Jerman sebesar Rp 80 miliar lebih.

Dana itu, lanjut Sulaiman Abda, sudah ada di Pemerintah Pusat dan apabila rekanan pemenang tender telah ditetapkan, maka dana itu sudah bisa digunakan untuk pelaksanaan penelitian (eksplorasi) panas bumi Seulawah.

“Kami menilai, proses eksplorasi panas bumi Seulawah Agam itu berjalan sangat lamban. Apakah kelambatan ini karena birokrasi di Pemerintahan Aceh, atau karena belum ada kesepakatan kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan daerah yang akan menjadi mitra kerja?” kata Sulaiman Abda kepada Serambi, Minggu (9/2).

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, Ir Said Ikhsan yang ditanyai hal itu menjelaskan bahwa pelaksanaan lelang sudah dilakukan dan calon pemenangnya juga sudah ada, yaitu Pertamina.

“Dimana kendala dan hambatan, kami belum mendapat laporan dari tim Geothermal Panas Bumi Seulawah. Kita akan tanya kembali, sudah sampai dimana tahapannya,” ujar Said Ikhsan.

Dia juga menyampaikan bahwa pada Sabtu kemarin pihaknya telah menurunkan 15 orang tim geologi ke lokasi kawah Heutz Gunung Api Seulawah Agam, untuk mengecek perkembangan dan mengukur suhu air, gas dan lumpur panas di kawah tersebut.

Hasil pengukuran suhu lumpur tercatat mencapai 99,2 derajat celcius. Suhu gasnya mencapai 99,3 derajat celcius dan suhu air 64,2 celcius.

“Suhu panas yang dikeluarkan masih normal, dan menunjukkan bahwa sumber panas bumi yang terdapat di Kawah Heuzt itu sangat potensial untuk dijadikan sumber listrik panas bumi,” terang Said Ikhsan.(her)

Tags
geotermal
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved