Secara Teori Falak, Idul Adha Tetap 5 Oktober
Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe menyatakan, secara teori ilmu falak, 10 Zulhijjah 1435
LHOKSEUMAWE - Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe menyatakan, secara teori ilmu falak, 10 Zulhijjah 1435 Hijriah atau hari Raya Idul Adha tahun ini tetap jatuh pada hari Minggu, 5 Oktober.
“Namun, kenapa di Arab Saudi 10 Zulhijjah ditetapkan pada Sabtu, 4 Okttober, kami tidak bisa memastikan teori ilmiah apa yang dipakai Pemerintah Arab Saudi,” ujar Pembina LKIF STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, Tgk Ismail Ssy saat ditanyai Serambi tadi malam.
Menurut Tgk Ismail, secara sistem, dikenal istilah rukyat (rukyah) dalam menentukan setiap tanggal satu bulan Arab. Lazimnya, pada tanggal 29 sore bulan sebelumnya dilakukan rukyat. Nah, bila saat rukyat hilal (bulan sabit/anak bulan) sudah terlihat 2 derajat di atas ufuk, maka bisa ditetapkan keesokan harinya adalah bulan baru dalam kalender Hijriah. Sedangkan bila hilal belum terlihat 2 derajat di atas ufuk, maka esoknya ditetapkan tanggal 30 atau lusanya baru dinyatakan sebagai tanggal satu untuk bulan baru.
Hal seperti inilah, kata Tgk Ismail, yang dilakukan berbagai lembaga di dunia untuk menentukan 1 Zulhijjah, seperti yang juga dilakukan tahun ini. Atas dasar itu, maka pada 29 Zulkaidah (Rabu, 24 September 2014) dilakukan rukyat guna memastikan jatuhnya 1 Zulhijjah. “Hasil rukyat yang dilakukan semua pihak pada Rabu sore itu, lalu dipadukan dengan teori ilmu falak yang berlaku, maka hilal tidak terlihat di atas dua derajat kala itu. Termasuk hilal di wilayah Arab Saudi,” ujarnya.
Maka, lanjut Tgk Ismail, dari hasil rukyat yang dilakukan pada Rabu sore tersebut, bisa dipastikan bahwa bulan Zulkaidah akan tetap digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Zulhijjah jatuhnya justru pada hari Jumat, 26 September 2014. Dengan kalkulasi yang demikian, maka dipastikan bahwa 10 Zulhijjah atau yang merupakan Hari Raya Idul Adha 1435 H, jatuhnya pada hari Minggu, 5 Oktober 2014.
Jadi, kenapa Kerajaan Arab Suadi kemudian menyatakan bahwa puncak haji (wukuf) pada 4 Oktober atau secara tahun Hijriah pada 9 Zulhijjah, Tgk Ismail tak bisa memastikan dasar pertimbangannya. “Tapi untuk kita di Indonesia bila secara teori falak, maka sudah pasti bahwa hari wukuf itu jatuhnya pada 4 Oktober dan Lebaran Idul Adha 5 Oktober,” demikian Tgk Ismail. (bah)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |