Anugerah Meukuta Alam untuk 35 Negara Donor
PERINGATAN 10 tahun tsunami di Banda Aceh kemarin ditandai dengan penyerahan penghargaan
* 26 Desember Diusul Jadi Hari Kepedulian
PERINGATAN 10 tahun tsunami di Banda Aceh kemarin ditandai dengan penyerahan penghargaan ‘Meukuta Alam’ oleh Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar untuk 35 duta besar yang mewakili negara donor pada saat rehab rekons Aceh pascatsunami.
Anugerah ‘Meukuta Alam’ tersebut sebagai rasa terima kasih masyarakat dan Pemerintah Aceh kepada dunia yang telah membantu penanganan tanggap darurat dan rehab rekons Aceh pascabencana dahsyat 26 Desember 2004.
Selain penganugerahan ‘Meukuta Alam’, Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga mengusulkan kepada dunia agar menetapkan 26 Desember sebagai Hari Kepedulian Internasional (Internasional Care Day). “Ini sangat penting untuk mengingatkan kita betapa pentingnya kepedulian saat negara-negara tertentu menghadapi bencana. Aceh sudah merasakan itu,” kata Gubernur Zaini Abdullah.
Usulan untuk menjadikan 26 Desember sebagai Hari Kepedulian dikampanyekan oleh lintas komunitas baik berskala lokal maupun lintas negara. Khusus untuk Aceh, kampanye care day tersebut gencar disuarakan oleh sejumlah organisasi/komunitas yang antara lain dimotori oleh komunitas @iloveaceh dengan menjaring dukungan bukan saja secara nasional bahkan lintas negara.
Puncak peringatan 10 tahun tsunami di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh kemarin juga dimeriahkan berbagai tarian tradisionil Aceh, pembacaan puisi tsunami oleh Taufiq Ismail, penampilan penyanyi Aceh Rafly, pemutaran film peristiwa tsunami, penyampaian pengalaman dan penanganan terbaru bencana tsunami dari Jepang, dan tausiah oleh Syeikh Ali Jabir. Wapres dan rombongan juga sempat berkeliling melihat pameran Expo Kebencanaan, Expo Karya Kreatif Aceh, dan Expo Photograpy di Museum Tsunami.
Cuaca Kota Banda Aceh sepanjang berlangsungnya upacara puncak kemarin sangat mengejutkan, karena sejak subuh hingga pukul 14.00 WIB sangat cerah dan bersahabat, padahal sejak seminggu terakhir secara terus menerus diguyur hujan sehingga Lapangan Blangpadang berubah layaknya kubangan. Cuaca mulai mendung dan kembali hujan sejak menjelang sore kemarin.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah kepada wartawan usai peringatan 10 tahun tsunami mengatakan, Aceh masih butuh bantuan dari Pusat maupun berbagai negara sahabat.
Khusus kepada Wapres RI, Gubernur Aceh berharap agar turunan UUPA yang belum diterbitkan sejak lahirnya UUPA pada 2006 bisa segera diterbitkan. “Mudah-mudahan bisa menjadi sebagai kado tahun baru bagi masyarakat Aceh,” kata Gubernur Zaini Abdullah.
Adapun turunan UUPA yang sangat diharapkan adalah PP Kerja Sama dan Bagi Hasil Migas, PP Pelimpahan Kewenangan Pusat untuk Aceh, dan Perpres Pelimpahan Masalah Pertanahan dari Pusat kepada Pemerintah Aceh.
Selain itu, kata Zaini Abdullah, untuk mempercepat pembangunan wilayah tengah dan prekonomian rakyat, Aceh butuh bantuan dana untuk peningkatan jalan lintas tengah. Aceh juga butuh pembangunan jalan high way dan kereta api, peningkatan pelabuhan laut dan udara.
Program pembangunan jalan kereta api lintas Sumatera, diharapkan oleh Gubernur Zaini jangan hanya dimulai dari Medan tapi juga harus dimulai dari Kota Banda Aceh sampai Aceh Tamiang, perbatasan Sumut. “Dua program jalan itu untuk mempercepat akses transportasi barang dan penumpang dari Aceh ke daerah lain, seperti ke Sumut dan luar negeri. Tanpa akses jalan dan transportasi yang bagus dan moderen, suatu daerah akan mengalami keterlambatan kemajuan ekonomi,” demikian Gubernur Zaini Abdullah.(her/nas)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |