Petani Pijay Belajar Ramu Pestisida Nabati ke Pidie

Sebanyak 30 petani asal lima dari delapan kecamatan di Pidie Jaya (Pijay) belajar membuat pestisida nabati ke Laboratorium

Editor: bakri

MEUREUDU - Sebanyak 30 petani asal lima dari delapan kecamatan di Pidie Jaya (Pijay) belajar membuat pestisida nabati ke Laboratorium Peramalan Hama dan Penyakit (LPHP) Keumala, Pidie, Rabu (18/3). Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan petani pelaku agribisnis di Meureudu, 16-20 Maret 2015.

Kabid Sistem Penyuluhan Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP) Pijay, Syahriadi SP menyebutkan ke-30 petani itu merupakan pengurus dan anggota kelompok tani Kecamatan Meureudu, Meurahdua, Ulim, Bandardua, dan Jangkabuya. Kabid berharap mereka mampu meramu pestisida alami khusus untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan bakteri pada padi serta beberapa jenis tanaman lainnya.

“Fakta membuktikan bahwa menggunakan pestisida nabati lebih mapan dan efektif dibandingkan pestisida yang dibuat dari bahan-bahan kimia,” kata Syahriadi.

Syahriadi mengatakan menggunakan pestisida diramu dari beberapa jenis bahan yang sama sekali tidak berbahan kimia, seperti beras dan kentang untuk mengendalikan penyakit blas dan penyakit kresek pada padi yang disebabkan/ditularkan oleh bakteri, ternyata sangat ampuh dan tidak mengganggu lingkungan atau berefek negatif terhadap organisme lainnya.

“Hanya saja, karena selama ini petani ingin cepat, sehingga mereka lebih memilih racun kimia yang dijual di pasaran,” ujar Syahriadi.

Dia menjelaskan fungi tricoderma dan corine bakterisida merupakan dua jenis pestisida nabati yang diramu petani Pijay di bawah bimbingan Bahani SP, Kepala LPHP Keumala. Kedua jenis pestisida dimaksud, efektif untuk mengendalikan tanaman padi yang terserang penyakit blas dan kresek yang belakangan menyerang puluhan hektare tanaman padi di Pijay terutama terhadap varietas Ciherang.

Secara terpisah, Kepala BPKP Pijay, Ir Impiansyah MP mengatakan pekan depan puluhan petani dari Kecamatan Bandarbaru, Panteraja, dan Trienggadeng) juga akan dilatih disertai praktik lapangan. Mereka bisa jadi diajarkan membuat pestisida nabati untuk pengendalian penyakit atau hama tanaman lainnya, seperti kakao (coklat), dan kedelai atau jagung. (ag)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved