Cakrawala
Mukminan: Pipa yang Mubazir Itu Harus Dibongkar
"Artinya PDAM dan PU tak berkoordinasi. Kita sebagai masyarakat kecewa karena anggaran yang besar dibuang percuma," jelas..
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Masyarakat Aceh terus mengeluh soal pelayanan PDAM yang semakin hari, semakin 'menjengkelkan'. Mengapa tidak, belum tuntas dengan masalah air macet, PDAM sudah membuat sensasi baru dengan proyek pengadaan pipa (pipanisasi) yang dilaksanakan oleh Dinas PU, yang dinilai berlebihan. Anggota DPRK Fraksi PKS, Mukminan mengatakan, pipa yang telah salah dipasang atau tumpang tindih itu seharusnya dibongkar.
"Pipa yang mubazir itu harus dibongkar, karena itu memakai uang rakyat. Kondisi pipa juga masih layak pakai, jadi masih bisa dimanfaatkan," ujarnya via telepon di Program Cakrawala SerambiFM 90,2 Mhz, Kamis (7/5/2015). Dia menilai, proyek yang sudah berjalan itu hanya menghambur-hamburkan uang saja, tanpa punya "impact" bagi masyarakat. "Artinya PDAM dan PU tak berkoordinasi. Kita sebagai masyarakat kecewa karena anggaran yang besar dibuang percuma," jelas Mukminan.
Terlebih lagi menurutnya, persoalan genset yang sudah lama rusak itu tak boleh didiamkam, ia berharap Pemko Banda Aceh segera memperbaikinya. "Itu genset bantuan. Sudah membeli saja tak mampu, memelihara juga tak mau?" ujar dia.
Sementara itu, warga kota Banda Aceh, Dani mengatakan, proyek menghamburkan uang ini sudah duluan ia prediksi bakal kejadian. "Kejadian ini sudah dapat ditebak, PU itu maunya banyak untung, Wali Kota cuma diam-diam saja. Mungkin memang ada duit di sana," ujar dia.
Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu mengupas Salam Serambi edisi Kamis 7 Mei 2015 yang berjudul “Jangan Cari Kekayaan di Proyek PDAM”. Program interaktif yang dipandu Host Nico Firza menghadirkan Sekretaris Redaksi Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.
Bukhari mengatakan, tidak adanya koordinasi antara pihak PDAM dan Dinas PU menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat Aceh. "Ini lucu bi aneh, masa tidak ada koordinasi antara instansi ini, apa ini sengaja atau kebetulan?," ujarnya.
Menurutnya, proyek pipanisasi yang sudah dilakukan itu mengada-ngada, dan harus dipertanggung jawabkan. "Kalau kita menyebutnya ini lebay," tandasnya. (*)