Miring, Menara MRB Tetap Aman

Menara utama Masjid Raya Baiturrahman (MRB) sejak gempa dan tsunami tahun 2004 lalu

Editor: bakri
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (18/11/2015). SERAMBI/M ANSHAR 

BANDA ACEH - Menara utama Masjid Raya Baiturrahman (MRB) sejak gempa dan tsunami tahun 2004 lalu hingga sekarang menjadi miring. Namun, Kepala Proyek Perluasan MRB, Ir Munir Muslih memastikan kondisi itu aman dan tidak membahayakan masyarakat yang melintasi sekitar lokasi menara tersebut.

“Ya, kami sudah lihat. Tapi setelah kami protect (lindungi), sekarang kondisinya aman,” ujar Munir menjawab Serambi via telepon, Rabu (18/11) pukul 15.55 WIB. Amatan Serambi, kemarin, menara tertinggi di Banda Aceh itu tampak condong ke arah selatan.

Menurut Munir, kondisi tersebut juga tak mengganggu pengerjaan proyek perluasan masjid itu yang setiap hari menggunakan alat berat. Dikatakan, PT Waskita Karya selaku pelaksana megaproyek tersebut tetap mempertahankan keberadaan menara kebanggaan rakyat Aceh itu.

“Untuk sementara, tidak ada item dalam pekerjaan kami untuk merobohkan bangunan (menara) tersebut. Karena itulah, kita proteksi. Kalau tidak, ya tidak akan pernah jalan proyeknya,” jelas Munir.

Namun, lanjutnya, berdasarkan tinjauan arsitek, menara Masjid Raya Baiturrahman tidak cocok dengan kondisi saat ini. “Tapi, karena menara itu sudah ada dan dibangun dengan anggaran pemerintah, jika dirobohkan perlua ada penebusan aset dan analisa yang lebih kompleks. Karena itulah, kita akan tetap pertahankan menara tersebut,” ulangnya.

Informasi yang dilansir Wikipedia, menara Masjid Raya Baiturrahman itu dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Prof Dr Ibrahim Hasan MBA tahun 1991-1993. Menara itu dulunya dikenal dengan sebutan Tugu Modal.

Sementara itu, beberapa warga Banda Aceh yang ditanyai Serambi, Rabu (18/11) mengatakan, mereka sudah lama tahu menara Masjid Raya Baiturrahman menjadi miring.

Muhammad, pengendara sepeda motor yang sering melintas di kawasan itu mengatakan, menara tersebut sudah miring sejak gempa melanda Aceh tahun 2004 lalu. “Menara Masjid Raya Baiturrahman memang sudah miring. Tapi, karena sekarang halamannya sering dilewati truk besar, kita jadi was-was juga,” ungkap Muhammad.(fit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved