BPBD Simulasi Bencana Burni Telong
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah menggelar simulasi penanggulangan bencana gunung merapi
REDELONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah menggelar simulasi penanggulangan bencana gunung merapi Burni Telong, di lapangan Masjid Agung Babussallam, Simpang Tiga Redelong, Selasa (22/12). Sebanyak 285 peserta yang terdiri dari masyarakat tangguh bencana serta siswa dari sejumlah kampung.
Masyarakat yang terlibat berasal dari dari kampung yang berada di kawasan rawan bencana gunung merapi, seperti Kampung Damaran Baru, Bukit Pepanyi, dan Gelumpang Wih Tenanng Uken. Dalam simulasi, Wakil Bupati Bener Meriah, Drs H Rusli M Saleh, ikut terjun bersama sejumlah peserta.
Sekretaris BPBD Bener Meriah, Irmansyah S STP menyebutkan, pihaknya melibatkan masyarakat tangguh bencana yang berada di kawasan rawan musibah letusan gunung merapi, untuk menghindari banyaknya jatuh korban jiwa.
“Daerah kita ini, berada di kaki gunung Merapi Burni Telong, sehingga dengan adanya simulasi ini, bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat,” kata Irmansyah. Dalam simulasi, digambarkan suasana kepanikan warga ketika menghadapi musibah letusan gunung merapi.
Dalam skenario, bukan hanya diperankan sejumlah peserta, tetapi Wakil Bupati Bener Meriah, Drs Rusli M Saleh, ikut memerankan adegan sebagai juru kunci Gunung Merapi Burni Telong. Sejumlah adegan diperagakan, mulai dari koordinsasi dengan sejumlah pihak, memberikan informasi terkait bencana, cara evakuasi warga hingga penanggulangan paska terjadinya bencana, termasuk di antaranya penetapan status gunung merapi Burni Telong.
Latihan bencana itu, selain menerjunkan ratusan personel, juga dilengkapi peralatan evakuasi berupa kenderaan roda empat, tenaga medis serta satu unit ambulance dan mobil dapur umum BPBD setempat.
Sementara Rusli M Saleh mengatakan Kabupaten Bener Meriah terletak dekat gunung Merapi Burni Telong yang masih berstatus aktif, sehingga sewaktu waktu bisa aktivitasnya bisa meninggkat. “Musibah Gunung Merapi Burni Telong, merupakan salah satu ancaman bencana paling prioritas, selain banjir, longsor dan kebakaran,” kata Rusli M Saleh.
Lebih lanjut dijelaskan, didasari atas peta kawasan rawan Bencana (KRB), oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), bila terjadi erupsi Gunung Merapi Burni Telong, akan berdampak pada pada 70 kampung di lima kecamatan di Kabupaten Bener Meriah. “Jadi diperlukan langkah-langkah strategis, sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana ini,” pungkasnya.(my)