Mahasiswa Inggris Teliti Konflik Satwa di Atim

Sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) terdiri dari mahasiswa dan dosen dari Universitas Bournemouth

Editor: bakri

IDI - Sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) terdiri dari mahasiswa dan dosen dari Universitas Bournemouth, Inggris, berkunjung ke Conservation Respon Unit (CRU), Serbajadi, Aceh Timur, untuk meneliti konflik antara gajah dengan manusia di kabupaten ini.

“Kunjungan mahasiswa asal Inggris tersebut untuk observasi dan jadwal penelitiannya 19-20 Juni 2016. Mereka sudah mendapat izin dari Polda Aceh dan telah melapor ke Mapolres Aceh Timur,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Aceh Timur, Iskandar SH, Senin (20/6).

Ke-16 mahasiswa dan dosen asal inggris tersebut yakni, Van Zyl Imogen Catherine, Coleman Dale Robert, Foong Matthen Kar Wai, Hankinson Emma Loeise, Marsh Christopher David, Withams Rebecca Charlotte, Holmes Rachael Lyn, Weston Abigal Emma, Amanda Halona, Margaretha Berendina, Brown Guy Cairns, Hill Ross Alan, Ellis George James, Hitchcoe Ewan, Olley Jack Liam, Collins Nicola Jane.

“Dalam melakukan penelitian mereka didampingi oleh staf dari Forum Konservasi Leuser Langsa,” jelas Iskandar.

Manajer Forum Konservasi Leuser (FKL), Rudi, menyebutkan bahwa para mahasiswa dan dosen asal Inggris tersebut, selain ingin melihat langsung konflik gajah dengan manusia di Aceh Timur, mereka juga akan mempelajari tata cara penanggulangannya.

“Setelah mempelajari tata cara penanggulangan konflik gajah dengan manusia ini, mereka akan memberikan masukan kepada Pemkab Aceh Timur tentang penanggulangan konflik satwa liar ini,” ungkap Rudi.

Menurutn Rudi, mereka juga akan membantu menanggulangi konflik gajah dengan manusia ini dalam jangka panjang. Di antaranya dengan memasang GPS (Global Position System) pada gajah liar yang sering mengganggu dan memasuki kebun warga.

“Gajah-gajah liar yang sering terlibat konflik ini nantinya akan ditembak bius, kemudian dipasang alat GPS. Tujuannya, untuk memberi informasi tentang keberadaan gajah. Jadi sebelum gajah mendekat, keberadaan gajah tersebut sudah terdeteksi. Sehingga kita bisa bersiap untuk menghalaunya,” ungkap Rudi.(c49)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved