Breaking News

Terungkap Rekayasa Busuk Dimas Kanjeng dan Padepokannya

"Sejak ada padepokan itulah penarikan uang dilarikan ke bisnis perdukunan. Jadi orang memberi mahar, diberi minyak dan keris,"

Editor: Yusmadi
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi berjalan menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (28/9/2016). 

SERAMBINEWS.COM, SITUBONDO - Sejak awal sudah penuh rekayasa. Begitulah Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh dan guru besar padepokan yang dipakai menggandakan uang.

Pria yang memiliki hobi memburu barang gaib ini merangkak naik bisa terkenal seperti sekarang berkat orang-orang dekatnya, salah satunya Ismail Hidayat.

Hubungan Ismail dan Dimas Kanjeng berlangsung sudah sejak  lama, tepatnya pada 2010 silam. Setelah perkenalan itu, keduanya sepakat mendirikan padepokan.

Bibi Rasemjan (41) bercerita suaminya Ismail, berperan mendirikan padepokan bersama Dimas Kanjeng. Padepokan mulai banyak dikenal orang, sehingga orang-orang dekat memberi gelar Dimas Kanjeng di depan nama Taat Pribadi.

"Sejak ada padepokan itulah penarikan uang dilarikan ke bisnis perdukunan. Jadi orang memberi mahar, diberi minyak dan keris," ujar Bibi Rasemjam kepada Surya di rumahnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kamis (29/9/2016).

Selanjutnya Ismail mencari pengikut yang mau uangnya digandakan. Ada juga orang dekat Dimas Kanjeng yang berperan seperti Ismail, yakni Abdul Gani.

"Sejak itulah, Ismail dan Gani bertugas mencari pengikut untuk menanamkan modal," dia menambahkan.

Bibi menjelaskan, sejak September 2010 lalu suaminya sering mengadakan pertemuan dengan pengikutnya di lantai dua ruko miliknya.

"Setiap pertemuan, biasanya selalu dihadiri Dimas Kanjeng Taat Pribadi," aku Bibi.

Bibi baru menyadari Ismail menjadi pengikut Dimas Kanjeng beberapa tahun setelah pertemanan mereka berdua. Kini Ismail sudah tewas dibantai pengikut Dimas Kanjeng.

Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Bibi kehilangan suaminya. Saat itu Ismail akan menunaikan salat Magrib di masjid yang tak jauh dari rumahnya.

Tak ketahuan di mana suaminya, Bibi melapor ke Polres Situbondo. Setelah 1.5 tahun dia baru mendengar penemuan mayat Mr X di Probolinggo sesuai ciri-ciri suaminya.

Berbekal informasi tersebut Bibi pergi ke Probolinggo untuk memastikan mayat Mr X tersebut. Terbukti Mr X tidak lain adalah Ismail, suaminya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved