15 Siswa MAN di Aceh Timur Diduga Terjangkit Difteri, Dua Dirujuk ke Medan

Bahkan dua diantaranya yakni Anggi Bagus Setiawan Lubis dan M Akbar Almukhty telah dirujuk ke RS Adam Malik, Medan (Sumut).

Penulis: Seni Hendri | Editor: Yusmadi

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Sebanyak 15 siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC), Aceh Timur, telah dirawat di sejumlah rumah sakit akibat diduga terjangkit penyakit Difteri.

Bahkan dua diantaranya yakni Anggi Bagus Setiawan Lubis dan M Akbar Almukhty telah dirujuk ke RS Adam Malik, Medan (Sumut).

“Kedua orang yang dirujuk ke RS Medan ini sudah kategori parah, yaitu keadaannya lemas, sulit menelan makanan, dan sulit bernafas serta muncul gejala putih keabu-abuan di dalam tenggorokan yang disertai bengkak,” jelas Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Aceh Timur, Abdullah, kepada Serambinews.com, di RS Graha Bunda Idi Rayeuk, Sabtu (21/1/2017).

Selain dua orang yang dirujuk ke Medan, jelas Abdullah, saat ini 11 siswa-siswi MAN IC sedang dirawat di RS Graha Bunda, dan 2 orang dirawat di RS dr Zubir Mahmud, Aceh Timur.

Abdullah mengatakan, sedangkan satu orang anak guru MAN IC yakni Saif Naufal (5) dirawat di RS Peureulak, Aceh Timur. Selain mereka, delapan siswa-siswi MAN IC yang sedang ikut perlombaan di Banda Aceh juga diduga terjangkit defteri karena mereka telah mengalami demam.

Namun, mereka telah divaksinasi dan diberi obat oleh petugas kesehatan di Kantor PPMG Malikus Saleh Lr Keuchik Abdul Jalil, Lam Lagang. Termasuk tiga guru yang mendampingi mereka juga diduga terjangkit.

Kadis Kesehatan Aceh Timur, H Kamarullah didampingi Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), dr Zulfikry mengatakan, Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae yang memproduksi racun yang dapat merusak jaringan dan organ tubuh serta menimbulkan selaput yang menyumbat saluran pernafasan yang berakibat kematian.

Adapun gejalanya, jelas dr Zulfikry, demam, selaput putih ke abu-abuan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah di faring, laring atau tonsil, sakit saat menelan, leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas. 

“Difteri ini penularannya melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar dari batuk atau bersin. Namun, untuk memastikan bahwa itu adalah difteri kita tunggu hasil laboratorium di Surabaya,” jelas dr Zulfikry. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved