Para Ahli Menyebut Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un Orang yang Rasional

Prof Andrei Lankov dari Universitas Kookmin di Seoul mengatakan kepada BBC:"Dia merupakan orang yang sangat rasional.

Editor: Yusmadi
Getty Image
Kim Jong Un 

SERAMBINEWS.COM -- Apakah Kim Jong-un rasional? Duta besar AS untuk PBB yang baru berpikir dia tidak rasional. Nikki Haley mengatakan setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik secara simultan:"Ini bukan seorang yang rasional." Tetapi apakah dia benar?

Kim Jong-un mungkin memiliki banyak kelemahan. Dia tanpa diragukan lagi merupakan orang yang kejam - kerabatnya berduka karena menjadi korban rezimnya, termasuk di dalam keluarganya sendiri, akan bersaksi tentang hal itu.

Dia mungkin telah menjalankan kebijakan ekonomi yang membuat masyarakatnya hidup dengan sebuah standar di bawah Korea Selatan dan Cina yang semakin meningkat.

Dan dia tampaknya memiliki masalah personal, seperti makan terlalu bamyak - sejumlah foto menunjukkan dia menggemuk - dan merupakan seorang perokok berat.

Tetapi apapun kegagalan dan kelemahan itu, apakah dia sebenarnya irasional - yang dalam Kamis Bahasa Inggris Oxdord didefisinikan sebagai "tidak logis atau masuk akal, tidak diberkati dengan kekuatan akal"?

Tak tampil tujuh bulan, istri Kim Jong-un dikhawatirkan 'disingkirkan'

Para ahli yang mempelajari dirinya berpikir dia berperilaku sangat rasional, meski dengan menyingkirkan dan meneror mereka yang berada di sekitarnya. Prof Andrei Lankov dari Universitas Kookmin di Seoul mengatakan kepada BBC:"Dia merupakan orang yang sangat rasional .

Dia kadang berlebihan. Dia seringkali cenderung untuk melakukan pemaksaan yang berlebihan. Mengapa membunuh ratusan jenderal ketika puluhan yang akan melakukannya?

"Sebagian besar orang yang dia bunuh tidak akan pernah bergabung dengan sebuah konspirasi tetapi dia merasa lebih baik melakukannya. Lebih baik membunuh sembilan jenderal yang loyal dan satu orang yang pontensial menjadi konspirator dibandingkan membiarkan seorang konspirator untuk bertahan hidup.

"Tetapi dia rasional."

Prof John Delury dari Universitas Yonsei di Seoul mengatakan bahkan pembunuhan saudara tirinya (merupakan tuduhan- yang dibantah oleh Pyongyang) merupakan sebuah sebuah aksi yang rasional,; tidak baik, tapi rasional.

"Sebuah fakta historis yang menyedihkan bahwa raja muda seringkali membunuh paman-paman mereka dan saudara yang lebih tua. Itu mungkin kejam, tetapi bukan "irasional". Jika Anda tidak menerima kata-kata saya, bacalah Shakespeare."

Pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, diduga dilakukan oleh agen intelejen rezim, Prof Lankov mengatakan hal itu mirip dengan Kekaisaran Ottoman, di mana selir sang Sultan memiliki anak yang tidak terhitung jumlahnya, banyak diantara mereka memiliki pertalian darah yang mungkin suatu hari melegitimasi sebuah klaim terhadap tahta.

Prof Lankov berpikir bahwa Kim Jong-nam, merupakan sebuah ancaman, mungkin tidak besar tetapi tetap saja tak dapat dipertahankan:"Mungkin dia tidak berbahaya tetapi Anda tak pernah tahu. Dia benar-benar berasa dalam kontrol Cina."

Prof Delury mengatakan tidak ada yang irasional mengenai Kim Jong-un untuk menghasilkan senjata nuklir yang kredibel:"Dia tidak memiliki sekutu yang terpercaya untuk menjamin keamanan dirinya, dan dia menghadapi kekuatan yang besar yang telah, dalam ingatan terbarunya, melanggar kedaulatan negara-negara di seluruh dunia dan menggulingkan pemerintahan mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved