Satgas RAPI Aceh Barat Dibekali Teknik Menulis Laporan Darurat
Ketua RAPI Aceh Barat, Sayed Mahdani/tJZ01ESM mengatakan, pelatihan dipandu Ketua RAPI Aceh, Nasir Nurdin/JZ01BNN yang juga Waredpel Harian Serambi.
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Yusmadi
Laporan Rizwan | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Satuan Tugas Bantuan Komunikasi (Satgaskom) RAPI Aceh Barat dibekali teknik menulis laporan darurat (emergency) untuk lebih memperkuatu laporan berbasis audio.
Ketua RAPI Aceh Barat, Sayed Mahdani/tJZ01ESM mengatakan, pelatihan dipandu Ketua RAPI Aceh, Nasir Nurdin/JZ01BNN yang juga Waredpel Harian Serambi Indonesia.
"Secara kebetulan Pak Ketua RAPI Aceh sedang di Meulaboh, kita manfaatkan untuk diskusi dan membekali tim Satgaskom RAPI Aceh Barat tentang cara praktis menulis laporan darurat," kata Sayed Mahdani didampingi Wakil Ketua-nya, Musparuddin/JZ01EBR dan Ketua Dewan Pembina dan Penasihat RAPI Aceh Barat, Zulkifli Idris/JZ01EB.
Pelatihan praktis yang dimoderatori Wakil Sekretaris RAPI Aceh Barat, Andi Syahputra/JZ01EAS tersebut berlangsung di Sekretariat RAPI Aceh Barat di Meulaboh, Senin (10/7/2017) malam.
Pelatihan memfokuskan pada cara membuat laporan ketika terjadi suatu peristiwa atau keadaan darurat di lapangan.
Ketua RAPI Aceh, Nasir Nurdin menegaskan, meski relawan RAPI bukan melaksanakan tugas jurnalistik tapi berita yang dilaporkan harus tetap mencakup unsur 5W 1H yaitu what (apa yang terjadi), where (dimana peristiwa terjadi), when (kapan terjadi), who (siapa yang terlibat dalam peristiwa), why (kenapa peristiwa terjadi), dan how (bagaimana peristiwa terjadi).
Dansatgaskom RAPI Aceh Barat, Asrajudin/JZ01EAJ didampingi wakilnya, Fery Kurniawan/JZ01EFR mengakui berbagai sisi lemah dalam melaporkan peristiwa di lapangan. "Pelatihan praktis ini diharapkan bisa kita aplikasikan di lapangan," kata Fery.
Diingatkan oleh Ketua RAPI Aceh, laporan yang disampaikan oleh relawan RAPI harus didasari tujuan untuk mempercepat penanganan dan penanggulangan oleh pihak terkait dan sekaligus menjadi informasi awal bagi wartawan yang menjadikan RAPI sebagai sumber berita.
"Harus juga diingat, di tengah berbagai pilihan alat komunikasi berbasis multimedia namun alat komunikasi kita berupa radio tetap menjadi fasilitas utama baik untuk silaturahmi, koordinasi, dan fungsi siaga," demikian Nasir Nurdin yang juga Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh. (*)