Setelah Koma, Pria yang Dituduh Berbuat Mesum Meninggal Dunia
"Korban meninggal sekitar pukul 21.00 WIB Rabu malam. Jenazah telah dikebumikan di pemakaman Gampong Pasir Putih, Kecamatan Peureulak,"
Penulis: Seni Hendri | Editor: Yusmadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Pria yang dirujuk dari RS Peureulak ke RS Kota Langsa karena koma paska dihajar massa akibat dituduh berbuat mesum di salah satu rumah kontrakan di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, akhirnya meninggal dunia, Rabu (19/7/2017) malam.
"Korban meninggal sekitar pukul 21.00 WIB Rabu malam. Jenazah telah dikebumikan di pemakaman Gampong Pasir Putih, Kecamatan Peureulak," ungkap Kapolsek Peureulak, AKP S Purba Kamis (20/7/2017).
Pria yang sebelumnya dilaporkan tanpa identitas ini, kata Kapolsek, ternyata bernama Dani Syahputra (24) warga Gampong Bantayan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.
"Keterangan dari makciknnya, korban merupakan yatim piatu yang tinggal bersama kakak kandungnya di Batam. Sedangkan ke Gampong Pasir Putih, sebelumya ia bertamu ke tempat makciknya itu. Korban memang tidak memiliki identitas apapun," kata AKP S Purba.
Sebelumnya diberitakan korban dihajar warga di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Peureulak, hingga tak sadarkan diri karena ia dituduh berbuat mesum di salah satu rumah kontrakan di kecamatan itu Rabu (19/7/2017) pukul 03.30 WIB.
Insiden pemukulan warga terhadap terduga pelaku mesum itu, berawal Selasa (18/7/2017) malam pukul 23.30 WIB, Ketua Pemuda Gampong Pasir Putih mengatakan kepada kepala dusun setempat bahwa di salah satu kontrakan di gampong itu dicurigai ada menginap pasangan yang diduga berbuat mesum.
Kemudian kepala pemuda, kadus, dan sejumlah warga mendatangi rumah kontrakan itu untuk menanyakan keberadaan pasangan yang diduga berbuat mesum itu.
Namun, pemilik kontrakan mengatakan pasangan tersebut telah pulang.
Kemudian sejumlah warga memeriksa ke dalam rumah dan menemukan saorang perempuan tanpa identitas dan satu orang laki-laki melarikan diri melalui pintu belakang rumah ke arah hutan.
Warga sempat mengejarnya namun laki-laki itu tak ditemukan. Kemudian si wanita dimintai KTP dan buku nikah oleh warga tapi si wanita itu tak bisa memperlihatkan identitas apapun.
Setelah si laki-laki melarikan diri, kemudian warga meminta pemilik rumah mengusir perempuan tersebut.
Malam itu juga si perempuan tersebut diantar pulang menggunakan Bus Harapan Indah.
Kemudian tepat pukul 03.30 WIB Rabu malam, laki-laki yang melarikan diri ke hutan tadi kembali ke rumah pemilik kontarakan.
Warga yang mengetahuinya langsung mendatangi laki-laki tersebut dan terjadilan pemukulan sehingga korban tak sadarkan diri.
Karena tak sadarkan diri kemudian warga membawa laki-laki itu ke RS Peureulak, dan dirujuk ke RS Kota Langsa untuk perawatan lebih lanjut.
Namun pukul 21.00 WIB Rabu malam akhirnya korban meninggal dunia. (*)