Gedung Putih Sambut Baik Keputusan Israel Cabut Detektor Logam di Masjid Al-Aqsa

Sebelumnya, Israel memutuskan untuk mengangkat detektor logam di kawasan itu, dan mengganti dengan piranti yang lebih canggih

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/GALI TIBBON
Warga Palestina menjalani ibadah Shalat Jumat di luar pintu masuk menuju kawasan Kota Tua Yerusalem di depan Masjid Al-Aqsa, Jumat (21/7/2017). Israel melarang pria Palestina yang berusia di bawah 50 tahun untuk masuk ke kawasan Kota Tua dan menjalani Shalat Jumat, menyusul insiden penembakan dua polisi Israel. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Gedung Putih menyambut baik keputusan Israel untuk mencabut penggunaan detektor logam dari kawasan Masjid Al-Aqsa, di Jerusalem timur, Selasa (25/7/2017).

Penempatan detektor logam di akses masuk ke tempat suci di kawasan Kota Tua, Jerusalem, itu telah menimbulkan protes keras di kalangan umat Muslim dan warga Palestina lainnya.

Sebelumnya, Israel memutuskan untuk mengangkat detektor logam di kawasan itu, dan mengganti dengan piranti yang lebih canggih, atau alat pengawas mutakhir.

Namun jenis alat baru yang dipasang otoritas Israel tak diungkapkan kepada publik.  

"Israel telah memindahkan magnetometer dan kamera yang baru dipasang, meskipun kebutuhan yang ditunjukkan untuk meningkatkan keamanan di Haram al-Sharif."

Demikian diungkapkan Jurubicara Sarah Huckabee Sanders dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Rabu (26/7/2017).  

Pemasangan detektor dan peningkatan tindakan pengamanan di haram al-Sharif terjadi setelah penembakan dua polisi Israel, oleh tiga warga keturunan Arab, pada 14 Juli lalu.

Ketiga pelaku sempat melarikan diri sebelum ditembak mati di pekarangan Masjid Al-Aqsa.

Setelah itu, otoritas Israel menutup masjid tersebut untuk ibadah shalat Jumat, dan kemudian mengambil langkah-langkah pengamanan yang memicu ketegangan.  

"Amerika Serikat memuji upaya Israel untuk menjaga keamanan sekaligus mengurangi ketegangan di wilayah ini," kata Sarah Huckabee Sanders.

Kendati demikian, pencabutan itu pun tak serta merta menurunkan eskalasi ketegangan di kawasan itu. 

Organisasi Wakaf mengingatkan umat Muslim untuk melanjutkan aksi boikot terhadap kebijakan pengamanan di situs suci Haram al-Sharif.

Seruan itu tetap berkumandang, meskipun otoritas Israel telah mencabut pemasangan detektor logam di Masjid Al-Aqsa.

Lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak semua umat Islam untuk mengunjungi dan melindungi Jerusalem, tempat di mana Masjid Al-Aqsa berdiri.

"Dari sini saya membuat panggilan untuk semua Muslim. Siapa pun yang memiliki kesempatan harus mengunjungi Jerusalem, masjid Al-Aqsa," kata Erdogan di Ankara.

Berita ini Sudah tayang di Kompas.com dengan judul: AS Sambut Baik Langkah Israel Cabut Detektor Logam di Al-Aqsa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved